7 Gaya Penipuan Terbaru Sedot Rekening, dari Kode QR hingga Undangan

2 months ago 24

Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - WhatsApp jadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan. Pengguna memanfaatkannya untuk berbagai keperluan dari pribadi hingga soal pekerjaan.

Nampaknya kepopuleran itu juga dimanfaatkan para pencuri untuk melakukan kejahatan di WhatsApp. Mereka berusaha melakukan berbagai modus untuk bisa mendapatkan apa yang diinginkan, seperti data hingga akses ke platform keuangan.

Beberapa modus kejahatan itu juga sempat jadi perbincangan beberapa waktu lalu. Modus itu akan mengirimkan chat dengan lampiran seperti file dan meminta pengguna untuk mengkliknya.

Dari sana para pengguna WhatsApp akan memberikan akses ke ponselnya secara tidak sadar. Pada akhirnya para pelaku akan mendapatkan keuntungan besar dari aksinya tersebut.

Sebagai pengguna WhatsApp, Anda tetap harus waspada. Pelajari modus-modus tersebut agar tidak jadi korban selanjutnya. Berikut rangkuman modus WhatsApp itu:

1. Modus Kurir

Pelaku akan mengirimkan pesan dan berpura-pura dari pengiriman J&T. Chat juga akan disertakan file berbentuk apk dengan judul 'Lihat Foto Paket'.

Saat dibuka, pelaku mengantongi data milik korbannya termasuk keuangan. Korban akan mendapati uang mereka hilang.

2. File Undangan Nikah

Modus ini akan mengirimkan pesan seakan tengah mengirimkan undangan pernikahan. Namun tidak jelas dari siapa dan hanya menyertakan file atau aplikasi yang berjudul Surat Undangan Pernikahan Digital berukuran 6,6 mb.

3. Surat Tilang Palsu

Kejahatan ini hampir sama dengan file undangan palsu. Pelaku akan mengirimkan pesan surat tilang palsu beserta file apk berjudul Surat Tilang 1.0 apk.

Seorang pengguna media sosial juga mengingatkan soal modus surat tilang palsu ini. Dia meminta untuk tidak mengklik file apk apapun dari orang yang tidak dikenal.

4. Catut MyTelkomsel

Jenis modus ini mencatut nama MyTelkomsel, aplikasi milik operator Telkomsel. Sebuah pesan akan masuk ke ponsek korban yang berisi permintaan klik file berbentuk apk.

Namun aplikasi itu akan meminta berbagai izin akses. Mulai dari foto, video, SMS dan akses akun layanan perbankan digital atau fintech.

5. Pengumuman dari Bank

Modus ini akan mengirimkan pengumuman yang seakan berasal dari sebuah bank. Isinya terkait perubahan tarif transaksi dan transfer yang tidak masuk akal.

Di dalam pesan itu akan ada link yang disebut untuk mengisi formulir. Namun link itu jadi awal pencurian data para korban oleh para pelaku.

6. Undangan VCS

Kejahatan ini akan mengundangan melakukan video call sex (VCS) dari nomor tidak dikenal untuk memeras korbannya. Pakar keamanan sibr Alfons Tanujaya menjelaskan kejahatan ini adalah memanfaatkan ketidaktahuan seseorang soal teknologi.

"Kalau ragu dan diperas, hubungi teman yang mengerti dan minta bantuannya untuk menghadapi ancaman-ancaman yang tidak kita mengerti, jangan main mengikuti ancaman saja," paparnya.

7. Kode QR

Modus kejahatan lain bernama quishing, kombinasi kode QR dan phishing. Korban akan dibawa ke situs tertentu saat memindai QR Code, salah satunya melacak daftar aplikasi hingga alamat peta korban.

Wired menyebut quishing akan membuat seseorang mengunduh sesuatu yang berbahaya ke dalam perangkat korban. Mereka juga akan diminta memasukkan beberapa kredensial login.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Majukan Bisnis Telco, Ini Pesan Rudiantara ke Kabinet Prabowo

Next Article Gaya Penipuan WhatsApp Terbaru 2024, Korbannya Banyak

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|