Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi di Timur Tengah masih terus memanas. Hal ini diawali dengan perang antara Israel dan milisi Gaza Palestina Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.
Perang tersebut memicu beberapa milisi, seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, terlibat langsung untuk memberikan bantuan kepada Hamas. Hal ini pun membuat Israel untuk ikut menyerang kedua kelompok itu.
Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dikutip dari sejumlah sumber oleh CNBC Indonesia, Jumat (25/10/2024):
1. AS Marahi Israel
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada hari Rabu (23/10/2024) menyampaikan 'kekhawatiran mendalam' kepada mitranya dari Israel, Yoav Gallant. Hal ini menyusul tewasnya tiga tentara Lebanon dalam sebuah serangan Israel ke negara itu yang sebenarnya dimaksudkan untuk mengalahkan milisi Hizbullah.
Dalam panggilan telepon dengan Gallant pada hari Rabu, Austin menyatakan kekhawatiran yang mendalam tentang laporan serangan terhadap Angkatan Bersenjata Lebanon. Menurutnya, keselamatan pasukan Lebanon dan pasukan perdamaian PBB, UNIFIL, harus menjadi prioritas dari Israel.
"Austin menekankan pentingnya mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan Angkatan Bersenjata Lebanon dan pasukan UNIFIL," kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder dalam sebuah pernyataan dikutip AFP.
Israel sendiri kerap kali menyerang pasukan UNIFIL. Sepekan lalu, Israel menembaki sebuah menara pengawas pasukan yang berada dalam naungan PBB tersebut di Lebanon Selatan dan menghambat suplai logistik di wilayah tersebut.
2. Hamas Sambangi Rusia
Delegasi kelompok milisi Palestina Hamas bertemu dengan perwakilan Pemerintah Rusia di Moskow, Kamis (24/10/2024). Hal ini terjadi saat Israel terus berupaya menghabisi milisi penguasa wilayah Gaza itu.
Mengutip Al Arabiya, delegasi Hamas yang dipimpin Mousa Abu Marzouk bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov untuk membahas hal-hal terkait perang. Salah satunya adalah terkait gencatan senjata dengan pihak Israel.
"Kami membahas isu-isu yang terkait dengan persatuan nasional Palestina dan pembentukan pemerintahan yang akan memerintah Jalur Gaza setelah perang," kata Marzouk seperti dikutip juga oleh RIA
"Hamas telah meminta Rusia untuk mendorong Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang menghadiri pertemuan puncak BRICS di Kazan, untuk memulai negosiasi mengenai pemerintahan persatuan," tambahnya.
3. Putin Teriak Palestina Merdeka
Presiden Rusia Vladimir Putin kembali meneriakkan kekhawatiran soal perang di Timur Tengah. Di pertemuan puncak KTT BRICS plus, ia mengatakan kawasan itu berada perang habis-habisan alias "skala penuh".
"Aksi militer yang dimulai setahun lalu di Gaza kini telah menyebar ke Lebanon. Negara-negara lain di kawasan juga terkena dampaknya," kata Putin dalam pertemuan di Kazan yang dihadiri beberapa pemimpin dunia, dikutip dari AFP, Kamis (24/10/2024).
"Tingkat konfrontasi antara Israel dan Iran telah meningkat tajam. Ini semua mengingatkan kita pada reaksi berantai dan menempatkan seluruh Timur Tengah di ambang perang skala penuh," tegasnya.
Ia pun menjelaskan kekerasan di Timur Tengah tidak akan berakhir. Setidaknya, sampai terbentuknya negara Palestina merdeka.
"Permintaan utama untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di wilayah Palestina adalah menjalankan formula dua negara yang disetujui oleh Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB," katanya.
"Hal ini akan mengoreksi ketidakadilan historis terhadap rakyat Palestina," tambahnya lagi.
"Sampai masalah ini terselesaikan, lingkaran setan kekerasan tidak akan bisa diputus," tegas Putin.
4. Balas Dendam Israel ke Iran
Israel tengah mempersiapkan serangan udara terhadap Iran dalam upaya untuk menunjukkan kekuatan militernya kepada dunia. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengungkapkan hal ini saat mengunjungi kru Angkatan Udara di pangkalan Hatzerim pada Rabu (23/1/2024).
Ia menegaskan bahwa serangan ini akan membuat dunia memahami persiapan yang telah dilakukan Israel.
"Setelah kami menyerang Iran, mereka akan memahami di Israel dan tempat lain betapa kuatnya persiapan kalian," ujar Gallant kepada para kru, dalam sebuah video yang disebarkan oleh kantornya, dilansir The Guardian.
Di platform X, Gallant menambahkan, "Setelah kami menyerang Iran, semua orang akan memahami kekuatan kalian, proses persiapan, dan pelatihan - musuh manapun yang mencoba melukai Israel akan membayar harga yang sangat mahal."
Serangan ini direncanakan sebagai respons Israel terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober lalu. Serangan tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas terbunuhnya pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, oleh Israel.
Namun, rencana serangan ini telah menjadi subjek diskusi panjang antara pemimpin Israel dan pemerintahan Biden di Amerika Serikat. Washington mendesak Israel agar tidak menargetkan infrastruktur industri minyak Iran atau program nuklirnya, mengingat potensi eskalasi yang bisa terjadi, terutama dengan pemilihan presiden AS yang tinggal dua minggu lagi.
5. Jumlah Korban Tewas di Gaza
Setidaknya 42.847 orang tewas dan 100.544 orang terluka dalam serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan daerah kantong itu.
Dari jumlah tersebut, 55 warga Palestina tewas dan 132 orang terluka dalam periode pelaporan 24 jam terakhir, tambah kementerian tersebut.
6. Macron Emosi
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan gencatan senjata harus dicapai yang memungkinkan orang-orang terlantar di Lebanon untuk pulang ke rumah mereka 'dengan aman'.
"Ini adalah prioritas yang membutuhkan komitmen kita, dan kita perlu belajar dari pengalaman kita. Kita perlu tahu bahwa situasi saat ini tidak boleh terjadi," katanya kepada para peserta konferensi bantuan Lebanon.
Macron juga menegaskan kembali bahwa resolusi PBB 1701 'harus diterapkan sepenuhnya' di antara semua pihak untuk mencapai 'perdamaian, keamanan, dan stabilitas'. Resolusi tersebut mengakhiri perang tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah dan menyerukan pengusiran semua kelompok bersenjata di selatan kecuali tentara Lebanon.
Dalam forum yang sama, Macron juga mengatakan negaranya akan memberikan bantuan sebesar 100 juta euro (Rp 1,5 triliun) kepada Lebanon di tengah serangan Israel terhadap negara tersebut.
"Kita harus berambisi bagi mereka yang mencintai Lebanon dan bagi mereka yang tidak hanya mencari kepentingan pribadi," kata Macron, yang duduk di samping Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati.
7. Israel Serang Pabrik Senjata Hizbullah
Israel membombardir pabrik senjata Hizbullah dalam serangan semalam di Dahiyeh, Beirut selatan.
"Semalam, IAF (angkatan udara Israel) melakukan serangan berbasis intelijen terhadap beberapa fasilitas penyimpanan dan manufaktur senjata milik organisasi teroris Hizbullah di wilayah Dahiyeh," kata militer dalam sebuah pernyataan.
Media pemerintah Lebanon melaporkan bahwa enam bangunan dihancurkan dalam sedikitnya 17 serangan Israel pada malam hari.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Israel Klaim Hancurkan Markas Intelijen Hizbullah
Next Article Israel Bunuh Komandan Senior Hizbullah, Perang Baru Arab Kian Dekat