Jakarta, CNBC Indonesia - Perbaikan kinerja keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di semester I-2024 diperkirakan terus berlanjut. Prospek pertumbuhan dan potensi peningkatan profitabilitas GOTO membuat analis memberikan rekomendasi beli sahamnya.
Analis UOB Kay Hian Sekuritas, Stevanus Juanda dalam laporan riset yang dirilis 14 Oktober 2024 menjabarkan berbagai katalis positif untuk kinerja keuangan GOTO di semester II-2024. Tidak adanya persaingan yang ketat di segmen bisnis On-Demand Service (ODS) serta financial technology (fintech) menjadi pendorongnya.
Dari sisi ODS, GOTO melalui Gojek mampu mempertahankan pangsa pasar meskipun muncul pemain baru seperti VinFast dan Grab yang kembali agresif di semester I-2024. Kemampuan Gojek mempertahankan market share tersebut tidak lepas dari inovasi produk yang menyasar mass market dan strategi up selling dengan menawarkan produk yang lebih premium.
Sedangkan di segmen fintech yang berada di bawah naungan GoTo Financial (GTF), produk pinjaman yang terdiri dari Buy Now Pay Later (BNPL) serta pinjaman tunai diperkirakan bakal menjadi motor pertumbuhan sekaligus profitabilitas perseroan.
"GOTO berharap pertumbuhan bisnis pinjaman bisa 20% lebih dalam beberapa kuartal mendatang," tulis Stevanus dalam laporan riset terbarunya. Selain pertumbuhan nilai pinjaman, Stevanus juga menilai bahwa GOTO berhati-hati dalam menawarkan pinjaman sehingga rasio kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) stabil di angka 1%, ungkapnya Selasa (15/10/2024).
Untuk diketahui, GTF berhasil mencatatkan pertumbuhan yang signifikan serta perbaikan indikator profitabilitas. Dari sisi pertumbuhan, nilai transaksi bruto inti (Core Gross Transaction Value/GTV) di segmen ini tumbuh 65%.
Di sisi lain, dengan peningkatan produk pinjaman serta fokus perseroan dalam menjaga biaya dengan disiplin, rugi EBITDA yang disesuaikan GTF dapat dipangkas 67%.
Sebagai informasi, kinerja positif di segmen GTF ditandai dengan aplikasi GoPay kini telah diunduh sebanyak lebih dari 30 juta kali secara kumulatif, sedangkan nilai pinjaman yang disalurkan meningkat sekitar 3,5 kali lipat pada kuartal kedua tahun 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Performa GTF yang menggembirakan tersebut juga menjadi perhatian analis Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli.
"Perusahaan berencana untuk memperluas produk pinjamannya, termasuk Buy Now Pay Later (BNPL) dan pembiayaan kendaraan, sambil berfokus pada disiplin manajemen biaya," tulis Christopher dalam laporan riset yang dirilis 7 Oktober 2024.
Selain aspek fundamental bisnis GOTO yang terus membaik, analis juga melihat implementasi program pembelian kembali (buyback) saham menjadi sentimen yang positif. Stevanus dalam risetnya menulis bahwa GOTO telah merealisasikan buyback saham senilai USD 50 juta atau setara dengan Rp 779 miliar (asumsi kurs JISDOR Rp 15.581/USD) dari target Rp 3,2 triliun yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Juni 2024.
Menurut Stevanus, dengan adanya program buyback serta adanya kesepakatan dengan Alibaba untuk kerjasama layanan cloud akan mengurangi tekanan jual pada harga sahamnya selama lima tahun ke depan.
Baik Stevanus maupun Christopher sepakat untuk menyematkan rekomendasi beli saham GOTO. Stevanus menetapkan target harga saham GOTO Rp 70/saham sedangkan Christopher menyematkan target price Rp 80/saham. Dengan demikian saham GOTO berpotensi memberikan upside hingga 23% dari harga penutupan perdagangan Senin (14 Oktober 2024) di Rp 65/saham.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Cukai Rokok Batal Naik, Simak Pergerakan Saham Emitennya!
Next Article Pendiri Gojek-Tokopedia Hengkang, Ini Pemegang Saham dan Pengurus GOTO