Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jelang pengumuman suku bunga Bank Sentral Eropa.
Berdasarkan data Refinitiv pada Kamis (17/10/2024) rupiah dibuka di US$15.520, melemah 0,19% dibandingkan posisi kemarin.
Bank Sentral Eropa (ECB) kemungkinan akan kembali menurunkan suku bunga pada hari Kamis, dengan alasan bahwa inflasi di zona euro semakin terkendali dan ekonomi sedang stagnan.
Penurunan suku bunga berturut-turut pertama dalam 13 tahun ini akan menandai perubahan fokus bagi ECB dari upaya menurunkan inflasi menjadi melindungi pertumbuhan ekonomi, yang telah tertinggal jauh dibandingkan Amerika Serikat selama dua tahun berturut-turut.
Data ekonomi terbaru tampaknya telah mengubah keseimbangan di dalam ECB untuk mendukung penurunan suku bunga, dengan aktivitas bisnis, survei sentimen, serta angka inflasi untuk bulan September yang semuanya sedikit lebih rendah dari perkiraan.
Setelah rilis data tersebut, sejumlah pejabat ECB, termasuk Presiden Christine Lagarde, telah mengindikasikan bahwa penurunan biaya pinjaman baru kemungkinan terjadi bulan ini.
"Tren dalam ekonomi riil dan inflasi mendukung kasus untuk suku bunga yang lebih rendah," kata Holger Schmieding, ekonom di Berenberg.
Penurunan seperempat poin pada hari Kamis akan menurunkan suku bunga yang dibayarkan ECB pada deposito bank menjadi 3,25%, dan pasar uang hampir sepenuhnya memperkirakan akan ada tiga penurunan lagi hingga Maret 2025.
Di sisi lain, AS akan merilis angka klaim pengangguran baik initial maupun continuing. Angka ini nantinya akan menjadi pertimbangan bank sentral AS (The Fed) untuk memutuskan suku bunga The Fed ke depan dengan sudut pandang data ketenagakerjaan.
Jika semakin banyak orang yang melakukan klaim pengangguran, maka probabilitas The Fed untuk membabat suku bunganya akan semakin besar.
Sebagai informasi, dalam dokumen Summary Economic Projections (SEP), masih ada peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya dengan total 50 bps hingga Desember 2024 nanti.
(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Makin Perkasa, Begini Prospeknya ke Depan!
Next Article Jelang RDG BI Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp 16.370/US$