Bukan Gaza atau Lebanon, Israel Bombardir Negara Arab Ini

3 weeks ago 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel melancarkan serangan baru terhadap ibu kota Suriah, Damaskus, dan lokasi militer dekat kota Homs di bagian barat pada Kamis (24/10/2024). Kabar ini disampaikan Kementerian Pertahanan Suriah.

"Serangan Israel menargetkan lingkungan Kafr Sousa di Damaskus bagian tengah dan lokasi militer di pedesaan Homs, menewaskan satu tentara dan melukai tujuh orang lainnya," kata kementerian dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.

Kementerian mengatakan serangan itu menyebabkan "kerusakan material", tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. Sebelumnya pada hari itu, media pemerintah Suriah mengatakan ledakan terdengar di Damaskus setelah Israel menyerang sebuah bangunan tempat tinggal di Kafr Sousa.

Pada Rabu, serangan Israel sebelumnya menghantam pinggiran selatan Beirut dan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran mengatakan pihaknya menembakkan rudal berpemandu presisi untuk pertama kalinya ke sasaran Israel.

Serangan di pinggiran Beirut mengirimkan kolom api tebal yang melesat ke langit malam satu demi satu, tak lama setelah juru bicara militer Israel mengeluarkan peringatan evakuasi untuk lingkungan tersebut.

Serangan lain datang tanpa peringatan, menghantam kantor penyiar pro-Iran Al-Mayadeen di dekatnya. Dikatakan kantor itu telah kosong sejak konflik dimulai. Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan satu orang tewas dan lima lainnya, termasuk seorang anak, terluka.

Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam bahwa pihaknya telah meningkatkan serangannya terhadap Israel, menggunakan "rudal presisi" untuk pertama kalinya dan meluncurkan jenis drone baru ke sasaran Israel, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Militer Israel mengatakan empat proyektil diidentifikasi telah ditembakkan dari Lebanon, dua dicegat dan dua jatuh ke tanah.

Baku tembak yang semakin intensif terjadi saat Washington melakukan dorongan besar terakhir untuk perdamaian antara Israel dan kelompok-kelompok yang didukung Iran, Hizbullah dan Hamas. Ini terjadi sebelum pemilihan presiden AS pada 5 November yang dapat mengubah kebijakan AS.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang telah melakukan perjalanan ke Timur Tengah secara teratur selama perang, melakukan perjalanan pertamanya sejak Israel membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar, musuh yang paling dicari, yang kematiannya diharapkan Washington dapat memberikan dorongan untuk perdamaian.

Washington juga bertujuan untuk mencegah pelebaran konflik untuk mengantisipasi pembalasan Israel atas serangan rudal Iran pada 1 Oktober. Blinken mengatakan pembalasan Israel seharusnya tidak menyebabkan eskalasi yang lebih besar.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Klaim Hancurkan Markas Intelijen Hizbullah

Next Article Bukan Lebanon, Israel Mulai Serang Hizbullah di Negara Arab Ini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|