Dana Asing Keluar Rp 10 T dari RI, Dolar AS Naik ke Rp 15.720

1 month ago 14

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah ambruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bersamaan dengan derasnya dana asing yang keluar dari pasar keuangan domestik.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,28% di angka Rp15.720/US$ pada hari ini, Selasa (12/11/2024). Selang enam menit sejak perdagangan dibuka, rupiah semakin anjlok 0,64% ke Rp15.775/US$.

Sementara DXY pada pukul 08:55 WIB turun tipis 0,03% di angka 105,51. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 105,54.

Nilai tukar rupiah hari ini tampaknya masih akan tertekan di tengah keluarnya dana asing dari pasar keuangan domestik untuk sementara waktu.

Bank Indonesia (BI) menunjukkan untuk periode 4-7 November 2024, tampak dana asing sebesar Rp10,23 triliun kabur dari tiga instrumen keuangan dalam negeri, yakni saham, Surat Berharga Negara (SBN), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), masing-masing sebesar Rp2,29 triliun, Rp4,66 triliun, dan Rp3,28 triliun.

Derasnya dana asing keluar dari pasar keuangan domestik terjadi bersamaan dengan melesatnya indeks dolar Amerika Serikat (AS) DXY dan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun. Kenaikan dua hal ini memicu aliran dana kembali ke AS untuk sementara waktu di tengah menangnya Donald Trump dalam pemilu AS melawan Kamala Harris.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga telah buka suara ihwal dampak kembali terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat terhadap aktivitas ekonomi global maupun Indonesia.

Bagi Sri Mulyani, kembalinya Trump ke pucuk pimpinan tertinggi di Negeri Paman Sam bukanlah kabar yang baik. Ia bahkan mengatakan, peristiwa kemenangan Trump saja sebagai Presiden AS pada Pilpres 2024 yang digelar 5 November 2024 menghambat sentimen positif di dalam negeri.

Sri Mulyani menegaskan terpilihnya Trump akan menghambat stabilitas eksternal Indonesia, yakni terhambatnya penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di tengah sentimen positif penurunan suku bunga acuan Fed Fund Rate, serta terjadinya aliran modal asing yang keluar setelah Trump terpilih.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Simak! Ramalan Rupiah Akhir 2024 Saat Trump Menang Pilpres

Next Article Semakin Dekat Rilis Inflasi AS, Rupiah Masih Rawan Melemah Hari Ini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|