Jakarta, CNBC Indonesia - Hyundai India akan segera memulai proses penawaran umum saham perdana senilai US$ 3,3 miliar (Rp 51,4 triliun) di Bursa Efek Mumbai, Senin (14/10/2024). Hal ini merupakan penawaran saham terbesar di negara itu dan IPO terbesar kedua di dunia pada 2024.
Dalam laporan Reuters, proses melantainya Hyundai India tidak menggunakan mekanisme penerbitan saham baru, melainkan melalui proses penjualan 17,5% saham milik induk Hyundai di Korea Selatan di unit bisnis senilai US$ 19 miliar (Rp 295 triliun) itu.
"Pada ukuran itu, Hyundai India akan menghasilkan sekitar 40% dari kapitalisasi pasar perusahaan induknya Hyundai Motor. Akan ada 142.194.700 saham yang ditawarkan dalam kisaran harga 1.865 rupee (Rp345 ribu) hingga 1.960 rupee (Rp363 ribu)," menurut dokumen pengajuan tersebut, dan kesepakatan itu akan menjadi pertama kalinya Hyundai terdaftar di luar pasar dalam negeri Korea Selatan.
"Lembaga dapat mengajukan penawaran untuk saham tersebut mulai hari Senin sementara investor ritel dan investor lainnya dapat mengajukan pesanan pada hari Selasa dan Rabu. Saham akan mulai diperdagangkan di Mumbai pada tanggal 22 Oktober."
IPO Hyundai India akan menjadi yang terbesar di India, melampaui rekor sebelumnya dari kesepakatan Life Insurance Corporation of India yang menembus angka US$ 2,5 miliar (Rp 39 triliun). Ini akan menjadi IPO terbesar kedua dunia tahun ini, setelah IPO Lineage Inc di Amerika Serikat (AS) senilai US$ 5,1 miliar (Rp 79 triliun) Juli lalu
Analis mengatakan Hyundai Motor kemungkinan akan memperluas produksinya di India, termasuk kendaraan hibrida dan listrik. Hal ini akan membantu produsen mobil Korea Selatan tersebut memperkuat posisinya di pasar India karena negara tersebut berfokus pada kendaraan ramah lingkungan.
"Dengan dana yang terkumpul dari IPO, Hyundai Motor akan mengamankan kapasitas investasi yang cukup besar untuk menutup kesenjangan pangsa pasar dengan pemain nomor satu India, Maruti Suzuki, karena produsen mobil Korea Selatan itu kemungkinan akan berinvestasi untuk memperluas produksinya di India," kata Shin Yoon-chul, analis di Kiwoom Securities.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video:Raup Dana IPO Rp847 M, Ini Target Bisnis Angkutan Batu Bara ALII
Next Article Pasar Masih Menantang, Potensi Saham PART Tetap Cemerlang