Indonesia Punya Operator Bandara Terbesar Nomor Lima di Dunia

1 month ago 22

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia telah memiliki operator bandara terbesar ke-5 di dunia usai kelahiran PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports. InJourney Airports merupakan peleburan PT Angkasa Pura I atau AP I dan PT Angkasa Pura II atau AP II.

Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia Faik Fahmi mengatakan langkah tersebut merupakan terobosan besar dalam sektor industri aviasi dan kebandarudaraan di Indonesia dan akan menjadi sebuah solusi untuk menyelesaikan permasalahan dalam industri aviasi di Indonesia.

"Melalui penggabungan ini, InJourney Airports kini mengelola 37 bandara yang tersebar di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia, serta menjadikan InJourney Airports sebagai perusahaan pengelola bandara terbesar ke-5 di dunia dengan jumlah penumpang lebih dari 170 juta penumpang per tahun," ujarnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (10/9/2024).

Pembentukan InJourney Airports yang juga merupakan wujud transformasi di sektor pengelolaan bandara, bertujuan untuk mengoptimalkan tatanan kebandarudaraan nasional, meningkatkan potensi sektor ekonomi dan pariwisata, hingga logistik Indonesia.

"Hal ini sejalan dengan 3 objektif visi InJourney Airports, yakni sebagai value creator, wajah kebanggaan bangsa, dan agent of development," sebutnya.

Ia menjelaskan, dalam mempersiapkan integrasi operator bandara ini, pihaknya telah menyelesaikan penyelarasan dan harmonisasi peraturan dan standard operating procedure (SOP) melalui strategi omnibus regulation, tata kelola sistem IT, keuangan, hingga operasional bandara, sehingga menciptakan tatanan ekosistem aviasi yang efisien dan tersinergi.

"Kami optimistis, melalui penggabungan ini, dapat menjadikan InJourney Airports sebagai global player sekaligus world-class player di industri kebandarudaraan dunia," ungkapnya.

Optimisme tersebut didukung dengan 3 pilar dan 1 enabler, yakni Premises (infrastruktur dan fasilitas bandara berkualitas prima), Process (kolaborasi erat InJourney Airports dengan ekosistem aviasi), People (SDM di sektor pelayanan yang berkualitas serta memenuhi standar global), serta didukung dengan implementasi berbagai inovasi teknologi dan digitalisasi sebagai Enabler.

Penggabungan ini dilatarbelakangi dengan landasan bahwa Indonesia memiliki potensi utama untuk menjadi pasar aviasi dan pariwisata. Terdapat sejumlah faktor yang berpotensi untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar utama aviasi dan pariwisata, antara lain, kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan populasi terbesar di Asia Tenggara dan kelas konsumen yang terus berkembang, posisi geografis yang strategis, keindahan alam dan budaya yang beragam, serta sumber daya alam yang melimpah.

Faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap jumlah kontribusi pariwisata, penumpang domestik dan internasional, wisatawan asing, serta air freight cargo yang ada dan dikelola di Indonesia.

Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas dalam negeri, yang diharapkan akan mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan meningkatkan daya saing sektor pariwisata di Indonesia.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), penggabungan tersebut untuk memperkuat dan menjaga kesinambungan berbagai aspek terkait termasuk aspek tatanan teknis operasional, komersial dan layanan kepada masyarakat umum.

"Terdapat sejumlah faktor yang berpotensi untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar utama aviasi dan pariwisata, antara lain kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan populasi terbesar di Asia Tenggara dan kelas konsumen yang terus berkembang, posisi geografis yang strategis, keindahan alam dan budaya yang beragam, serta sumber daya alam yang melimpah," tulis manajemen.

Faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap jumlah kontribusi pariwisata, penumpang domestik dan internasional, wisatawan asing, serta air freight cargo yang ada dan dikelola di Indonesia.

Integrasi bandara ini juga akan menjadikan PT Angkasa Pura Indonesia yang sebelumnya bernama PT Angkasa Pura II sebagai perusahaan penerima penggabungan sebagai pengelola bandara terbesar ke-5 di dunia dengan 36 bandara di seluruh Indonesia yang diestimasikan dapat melayani 550 juta-700 juta penumpang pada 2045.

"Melalui integrasi, rencana pengembangan infrastruktur bandara akan terkoordinasi dengan lebih baik, khususnya terkait alokasi investasi, termasuk peningkatan signifikan dalam pelayanan dan efisiensi penerbangan, terutama terkait harmonisasi dan perbaikan customer experience di bandara melalui operator bandara dalam 1 entitas," sebutnya.

Manajemen menyebut, integrasi bandara juga berpotensi meningkatkan konektivitas udara domestik dan internasional yang didukung oleh sistem perencanaan yang terintegrasi termasuk koordinasi dalam membuka rute penerbangan baru.

Selain itu, integrasi bandara juga akan mendorong efektivitas dan efisiensi dengan adanya optimalisasi operasional bandara yang dapat meningkatkan coverage dan kecekatan dalam memberikan pelayanan angkutan udara, sehingga membuka ruang bagi maskapai untuk memberikan layanan secara terintegrasi bagi para penumpang ke depannya di setiap bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura Indonesia.

Di sisi lain, pemerintah melihat program peningkatan konektivitas udara sebagai program strategis untuk mendukung pertumbuhan industri pariwisata dan penerbangan di Indonesia.

Dalam konteks ini, program integrasi bandara menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN). Program integrasi bandara adalah inisiatif strategis yang menargetkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan sektor-sektor utama, termasuk pariwisata dan penerbangan.

Langkah ini juga sejalan dengan rencana penggabungan yang juga merupakan bagian dari program transformasi dan restrukturisasi BUMN dan selanjutnya diharapkan terdapat peningkatan kontribusi pendapatan negara melalui dividen dan pajak atas peningkatan profitabilitas pariwisata, yang juga didukung oleh penciptaan lapangan pekerjaan baru melalui peningkatan investasi dalam ekosistem pariwisata dan penerbangan, serta mendukung pencapaian visi "5 New Bali" yang dicanangkan pemerintah.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Peran MIND ID Dorong Implementasi Bisnis Tambang Berkelanjutan

Next Article Angkasa Pura I dan II Resmi Merger, Erick Thohir Pastikan Tak Ada PHK

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|