Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung menyampaikan arahan penting dari Presiden Prabowo Subianto mengenai upaya Indonesia mencapai swasembada energi. Setidaknya Prabowo menekankan dua aspek utama dalam strategi tersebut.
Pertama, yakni fokus pada peningkatan lifting atau produksi minyak siap jual. Mengingat, saat ini, lifting minyak Indonesia hanya berkisar di level 600 ribu barel per hari (bph). "Jadi, yang pertama kan untuk ketahanan energi, ini kan kita juga harus meningkatkan lifting. Jadi, lifting saat ini sekitar 600 ribu bph. 600 ribu bph ini bagaimana kita meningkatkan sesuai dengan target yang ada," ujar Yuliot ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Kamis (24/10/2024).
Kedua, Prabowo mendorong konversi energi menuju sumber energi baru dan terbarukan, seperti kendaraan listrik. Menurut dia, ekosistem kendaraan listrik sudah mulai berkembang, dan ini akan berkontribusi pada pengurangan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.
"Kemudian yang kedua, ini kan ada konversi-konversi energi, termasuk dari energi baru dan terbarukan. Jadi, untuk konversi energi, contohnya ekosistem kendaraan listrik itu kan sudah terbangun. Biasanya konsumsi BBM dengan adanya kendaraan listrik itu kan juga akan berkurang," katanya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah akan terus memantau bagaimana penggunaan kendaraan listrik beberapa tahun ke depan akan berdampak pada pengurangan konsumsi BBM.
"Jadi, kita akan melihat target bagi penggunaan kendaraan listrik beberapa tahun ke depan justru bagaimana pengaruhnya terhadap pengurangan konsumsi BBM di dalam negeri," katanya.
Menurut dia, dengan menurunnya konsumsi BBM akibat peningkatan penggunaan kendaraan listrik, hasil produksi BBM yang lebih tinggi di dalam negeri dapat dialokasikan untuk bahan baku industri lain. Sehingga hal ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih luas. "Jadi, untuk pengurangan konsumsi ini, kalau memang produksi kita meningkat, bisa digunakan untuk bahan baku industri lain," katanya.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan visinya untuk menjadikan Indonesia mandiri energi dengan swasembada energi. Salah satu yang digencarkan adalah program campuran bahan bakar dengan kelapa sawit atau biodiesel.
Presiden Prabowo Subianto dalam pidato pertamanya setelah dilantik sebagai Presiden RI di Gedung MPR/DPR, Minggu (20/10/2024), sempat menyinggung kebutuhan energi di dalam negeri. Ke depan, pemerintahannya akan fokus pada swasembada energi.
Prabowo menegaskan, dalam keadaan ketegangan geopolitik saat ini, yang memungkinkan ada perang di mana-mana. Indonesia harus siap dengan kemungkinan yang paling buruk, di mana negara lain harus mengamankan kepentingannya sendiri.
"Kalau terjadi hal yang tidak kita inginkan, sulit akan dapat sumber energi dari negara lain. Karena itu kita harus swasembada energi, dan kita mampu untuk swasembada energi," ungkap Prabowo dalam Pidato Perdana usai diambil sumpah jabatan sebagai Presiden RI di Gedung DPR/MPR RI, Minggu (20/10/2024).
Menurut Prabowo, Indonesia diberi karunia oleh Tuhan mengenai sumber daya alam. Misalnya, tanaman-tanaman yang bisa dijadikan sumber energi, seperti tanaman kelapa sawit yang bisa menghasilkan solar dan bensin.
Tak hanya itu, tanaman seperti singkong, tebu, sagu, jagung yang bisa diolah untuk menjadi sumber energi. "Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi," ungkap Prabowo.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Menanti Strategi Prabowo Bawa RI Keluar Dari Jerat Impor BBM
Next Article Resmi Jadi Presiden, Prabowo: Kami Utamakan Kepentingan Rakyat!