Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan jadwal libur bursa untuk tahun 2025 melalui pengumuman No. Peng-00213/BEI.POP/10-2024.
Ketentuan ini disusun berdasarkan keputusan bersama tiga menteri, yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Libur bursa mencakup hari-hari di mana perdagangan dan penyelesaian transaksi efek di bursa ditiadakan.
"Perubahan Kalender Libur Bursa Tahun 2025 dapat ditetapkan kemudian apabila terjadi perubahan kegiatan kliring pada kalender operasional Bank Indonesia atau adanya pengumuman Pemerintah mengenai perubahan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025," ungkap Direktur Utama BEI Iman Rachman dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Kamis, (17/10/2024).
Total libur bursa untuk tahun 2025 tercatat sebanyak 24 hari, dengan sejumlah hari libur besar seperti Tahun Baru Masehi, Idul Fitri, Idul Adha, dan Natal. Selain itu, cuti bersama juga menjadi bagian dari hari libur bursa, termasuk cuti bersama Hari Raya Waisak dan Natal. Lebih lengkap, berikut daftarnya
Daftar Tanggal Libur Bursa Tahun 2025
1. 01 Januari (Tahun Baru Masehi)
2. 27 Januari (Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW)
3. 28 Januari (Cuti Bersama Tahun Baru Imlek)
4. 29 Januari (Tahun Baru Imlek)
5. 28 Maret (Cuti Bersama Nyepi)
6. 31 Maret (Idul Fitri)
7. 01 April (Idul Fitri)
8. 02 April (Cuti Bersama Idul Fitri)
9. 03 April (Cuti Bersama Idul Fitri)
10. 04 April (Cuti Bersama Idul Fitri)
11. 07 April (Cuti Bersama Idul Fitri)
12. 18 April (Wafat Yesus Kristus)
13. 01 Mei (Hari Buruh Internasional)
14. 12 Mei (Hari Raya Waisak)
15. 13 Mei (Cuti Bersama Hari Raya Waisak)
16. 29 Mei (Kenaikan Yesus Kristus)
17. 30 Mei (Cuti Bersama Kenaikan Yesus Kristus)
18. 06 Juni (Idul Adha)
19. 09 Juni (Cuti Bersama Idul Adha)
20. 27 Juni (1 Muharam)
21. 05 September (Maulid Nabi Muhammad SAW)
22. 25 Desember (Natal)
23. 26 Desember (Cuti Bersama Natal)
24. 31 Desember (Libur Bursa)
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Suku Bunga Turun, IPO Jadi Jurus Ekspansi Industri Pengemasan
Next Article Meski Minim Sentimen, IHSG Lompat 1,33% ke 7.129 di Sesi I