Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan untuk membuka simpanan pelajar bagi 90% siswa di Indonesia. Salah satu sasaran sosialisasinya pun dilakukan ke santri di Pondok Pesantren.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Frederica Widyasari Dewi mengatakan, rekening ini dimiliki oleh pelajar dari tingkat SD, SMP hingga SMA sederajat.
"Kita khusus untuk siswa kita punya simpanan pelajar. Tahun ini target kita bisa 90% pelajar itu punya simpanan pelajar," jelas Friderica yang kerap disapa Kiki tersebut di Jakarta Timur, Selasa, (15/10/2024).
Sejauh ini, OJK mencatat rekening simpanan pelajar di Indonesia sudah mencapai 53 juta. Adapun nilai simpanannya mencapai Rp83 triliun.
Diketahui, pelajar merupakan salah satu segmen yang memiliki indeks literasi keuangan syariah yang rendah, yaitu 30,17%. Capaian ini berada di bawah indeks literasi Keuangan Syariah secara nasional sebesar 39,11%.
Untuk meningkatkan inklusivitas ini, OJK pun mengadakan program Peluncuran Program Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS). Program ini perdana di luncurkan di Pondok Karya Pembangunan Jakarta.
"Di sini kita membukakan rekening untuk 252 siswa (nominal tabungan (Rp282,04 juta). Sebagaimana tadi kita ketahui bahwa disini ada sekitar 2000-an santri ya, secara keseluruhan," jelasnya.
Selain pembukaan rekening bagi pelajar, OJK juga menggandeng Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) lain untuk membuka rekening tabungan umum bagi 310 guru/staf Yayasan PKP dan 56 rekening pedagang/UMKM dengan total Rp1,36 miliar.
Selain itu, OJK juga mendorong penyaluran kredit pembiayaan syariah dengan penyaluran plafon pembiayaan sebesar Rp1,5 miliar untuk 920 rekening LKMS bagi pelaku usaha di Yayasan PKP.
Perlu diketahui, berdasarkan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2022 OJK, indeks literasi keuangan dan indeks inklusi keuangan semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2022, indeks literasi keuangan mencapai angka 49,68% dan indeks inklusi keuangan mencapai angka 85,10%.
Sementara untuk tahun 2023, indeks literasi keuangan ditargetkan meningkat menjadi 53% dan inklusi keuangan sebesar 88%.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Peran OJK Dorong Akselerasi Tingkat Literasi & Inklusi Keuangan
Next Article Ini Pesan OJK Buat Keluarga Terdampak Pelaku Judi Online