Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Luar Negeri Korea Selatan memanggil duta besar Rusia di Seoul pada Senin (21/10/2024) untuk memprotes pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia yang dilaporkan akan dikerahkan di Ukraina.
Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Selatan, Kim Hong-kyun, mengundang Georgy Zinoviev, utusan tertinggi Rusia di Seoul, dan mendesak penarikan segera pasukan Korea Utara dari Rusia, menurut pernyataan kementerian.
Rusia sebelumnya membantah klaim Korea Selatan bahwa Korea Utara mungkin telah mengirim personel militer untuk membantu Rusia melawan Ukraina.
Kim mengatakan bahwa keterlibatan pasukan Korea Utara dalam perang di Ukraina melanggar resolusi PBB dan Piagam PBB serta menimbulkan ancaman serius bagi keamanan Korea Selatan dan wilayah lainnya.
"Kami mengutuk keras kerja sama militer ilegal Korea Utara, termasuk pengiriman pasukan ke Rusia," ujar Kim, dilansir Reuters.
"Kami akan merespons bersama dengan komunitas internasional dengan memobilisasi semua cara yang tersedia terhadap tindakan yang mengancam kepentingan keamanan inti kami."
Zinoviev menanggapi dengan menyatakan bahwa kerja sama antara Moskow dan Pyongyang sesuai dengan hukum internasional dan tidak ditujukan untuk melawan kepentingan keamanan Korea Selatan, menurut pernyataan dari Kedutaan Besar Rusia di Korea Selatan melalui Facebook.
Badan Intelijen Korea Selatan melaporkan pekan lalu bahwa Korea Utara telah mengirim 1.500 pasukan khusus ke Timur Jauh Rusia untuk pelatihan dan aklimatisasi di pangkalan militer lokal, dan mereka kemungkinan akan dikerahkan dalam pertempuran di Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Pyongyang sedang mempersiapkan untuk mengirim 10.000 tentara ke Rusia dan pada Minggu menyerukan reaksi kuat dari negara-negara yang menyadari keterlibatan Korea Utara dalam perang tersebut.
Gedung Putih belum dapat mengonfirmasi laporan tersebut, tetapi menyatakan jika benar, hal ini akan menjadi perkembangan berbahaya dalam perang Rusia melawan Ukraina.
Sekjen NATO Mark Rutte dalam panggilan telepon dengan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengatakan bahwa jika Korea Utara benar-benar mengirim pasukan ke Ukraina untuk mendukung Rusia, hal ini akan meningkatkan eskalasi konflik secara signifikan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China menyatakan harapannya agar semua pihak bekerja untuk meredakan situasi.
Baik Rusia maupun Korea Utara telah membantah adanya transfer senjata, namun kedua negara berkomitmen untuk memperkuat hubungan militer, termasuk dengan menandatangani perjanjian pertahanan bersama dalam pertemuan puncak pada bulan Juni lalu.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Panas! Korut Bombardir Jalan Penghubung Ke Korsel
Next Article Video: Korut Serang Korsel Dengan Mengirim Balon Berisi Tinja