Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto secara mengejutkan melantik Luhut Binsar Panjaitan sebagai salah satu pembantunya di Kabinet Merah Putih. Luhut ditugaskan memimpin Dewan Ekonomi Nasional (DEN).
Lembaga ini bertugas untuk memberikan saran dan rekomendasi agar program prioritas ekonomi bisa berjalan balik. Nantinya, DEN akan diisi oleh pakar-pakar ekonomi nasional.
"Dewan Ekonomi Nasional yang dibentuk Presiden Prabowo sebagai economic think thank yang akan di isi oleh para pakar ekonomi," tulis Luhut dalam akun Instagram pribadi, dikutip Senin (21/10/2024).
Penugasan Prabowo ke Luhut untuk memimpin DEN dengan demikian mengaktifkan kembali lembaga yang pernah eksis di Indonesia pada 25 tahun silam. Dewan Ekonomi Nasional pertama kali diperkenalkan pada 1999 melalui Keputusan Presiden No.144 Tahun 1999 yang diteken Presiden Abdurrahan Wahid.
Presiden yang akrab disapa Gus Dur itu membuat DEN sebagai lembaga penasehat di bidang ekonomi dalam upaya mempercepat penanggulangan krisis dan penyehatan ekonomi nasional, serta kesiapan dalam menanggapi dinamika globalisasi.
Kala itu, Gus Dur menunjuk Emil Salim sebagai ketua didampingi Subiakto Tjarawerdaya sebagai wakil ketua dan Sri Mulyani Indrawati sebagai sekretaris. Selain itu, ekonom beken seperti Anggito Abimanyu, Boediono, H.S Dilon dan pengusaha ternama seperti T.P Rachmat dan Alim Markus juga turut memperkuat DEN.
Ekonom Kwik Kian Gie dalam Menelusuri Zaman, Memoar dan Catatan Kritis (2017) menyebut pendirian DEN adalah bentuk bantuan Gus Dur kepada dirinya sebagai Menteri Koordinator Ekonomi dan Industri. Nantinya, DEN akan hadir memberi nasehat ekonomi dalam setiap rapat menteri di bawah koordinasi Kwik Kian Gie.
"Dalam seluruh sejarah Republik Indonesia, tidak pernah ada dewan ekonomi seperti ini. Dewan ini hanya diciptakan untuk saya," tulis Kwik.
Meski begitu, kehadiran DEN dianggap memicu ketegangan antara Gus Dur dan Megawati. Politisi PDIP Djarot Syaiful Hidayat dalam Politik dan Ideologi PDI Perjuangan 2000-2009 (2024) menceritakan, Megawati marah karena kehadiran DEN mencampuri tugas-tugas Kwik.
Gus Dur dianggap mengintervensi pekerjaan ekonomi oleh Kwik yang merupakan kader PDIP. Namun, usia DEN tak lama. Saat Kwik mengundurkan diri dari kabinet pada 10 Agustus 2000, DEN praktis juga bubar.
Setelahnya DEN kemudian lenyap dan 'terkubur' begitu saja di setiap episode pemerintahan. Sampai akhirnya diaktifkan kembali oleh Presiden Prabowo Subianto
(mfa/mfa)
Saksikan video di bawah ini:
Luhut & Warisan Hilirisasi-Investasi Nikel Cs Era Pemerintahan Jokowi
Next Article Soal Family Office, Airlangga: Kita Masih Perlu Belajar!