Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan akan terus berunding dengan pihak Uni Eropa agar segera menyelesaikan perundingan perjanjian dagang antara Indonesia dengan Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang tak kunjung rampung meski sudah makan waktu sampai 8 tahun.
Dia mengakui perundingan perjanjian dagang ini bukan suatu hal yang mudah untuk disepakati. Sebab, ada banyak pertimbangan supaya Indonesia tidak mengalami kerugian dari adanya perjanjian dagang tersebut. Karenanya, Kemendag akan terus mencari solusi yang menguntungkan dari perundingan perjanjian dagang itu.
"Masih ada beberapa yang berunding. Kalau kita ingin menyelesaikan kan harus saling menguntungkan ya, jadi masih kita kaji lagi. Ya mudah-mudahan ada solusinya segera," kata Budi saat ditemui di Auditorium Kemendag, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Kendati demikian, Budi masih belum bisa menargetkan kapan perundingan perjanjian dagang itu bisa rampung. Namun, Kemendag terus berupaya untuk berunding dengan Uni Eropa supaya bisa cepat menghasilkan perjanjian dagang yang menguntungkan kedua belah pihak.
"(Targetnya) secepatnya ya, karena memang nggak mudah juga. Tapi kan kita tidak mau kalau misalnya kita rugi atau gimana kan harus ada solusinya. Tapi masih terus kita rundingkan. Kita usahakan, kita masih negosiasi terus," tukas Budi.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional, Bara Krishna Hasibuan meyakini IUE-CEPA bisa selesai dan disepakati sebelum masa pemerintahan Presiden Jokowi berakhir, namun mungkin hal-hal yang pokok atau utamanya terlebih dulu. Jika memang tidak bisa selesai sebelum 20 Oktober 2024, katanya, bisa dilanjutkan di pemerintahan berikutnya.
"Jadi memang (sebelumnya) kita harapkan perjanjian dagang dengan Uni Eropa bisa selesai September ini. Namun, waktunya sudah tidak banyak. Memang kita harapkan sebelum pak Jokowi selesai di Oktober, ini sudah bisa kita sepakati, mungkin secara principal dulu. Kalau memang tidak bisa, dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya," kata Bara dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta Pusat, Senin (23/9/2024).
Bara mengatakan Kepala Negosiasi Kemendag masih terus berupaya mencari titik temu perundingan perjanjian dagang dengan Uni Eropa. Adapun yang menyebabkan kembali molornya perjanjian dagang IUE-CEPA, katanya, karena masih ada dua sampai dengan tiga isu lagi yang belum mencapai kesepakatan antara Indonesia dengan Uni Eropa.
"Kita di Kemendag, chief negotiator kita sedang bekerja keras untuk cari titik temu. Saat ini hanya ada 2 atau 3 isu saja yang masih belum bisa kita sepakati antara kedua belah pihak, Indonesia dengan Uni Eropa. Tapi chief negotiator kita setiap hari berkomunikasi dengan pihak Uni Eropa melalui zoom untuk mencari titik temu, sehingga bisa selesai," ujarnya.
Namun, Bara tidak bisa mengungkapkan secara detail terkait dua sampai dengan tiga isu yang menjadi kendala belum tercapainya kesepakatan tersebut. Sebab, perundingan masih berlangsung.
"Saya nggak bisa katakan secara detail, karena (perundingannya) masih berlangsung," ucap Bara.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Perundingan Dagang RI-Eropa Alot! IEU-Cepa Diundur Lagi
Next Article Negosiasi Kerja Sama RI-Uni Eropa Alot, Ternyata Ini Biang Keroknya