Mobil Bensin Siap-Siap Gak Laku karena Temuan Peneliti Korea

2 months ago 24

Jakarta, CNBC Indonesia - Mobil bertenaga bensin nampaknya hanya akan menjadi sejarah di masa depan. Berakhirnya masa kejayaan mobil BBM semakin dekat setelah sekelompok peneliti asal Pohang University of Science and Technology di Korea Selatan berhasil mengembangkan baterai jenis baru.

Mereka berhasil membuat mobil listrik yang mampu melaju hingga 1.000 kilometer hanya dalam sekali pengisian baterai. Rahasia dari teknologi baterai ini adalah penggunaan material silikon yang banyak diteliti untuk pembuatan baterai karena jumlahnya sangat banyak di dunia.

Namun penggunaan material silikon untuk baterai bukan tanpa tantangan. Silikon bisa bertambah besar hingga tiga kali saat dicas dan langsung menyusut. Maka itu, pembuatan baterai silikon memakan ongkos yang tak murah dan proses yang sangat kompleks.

Peneliti asal Korea Selatan kemudian mengembangkan pendekatan berbeda yakni menggunakan silikon dalam skala mikro. Teknik ini disebut lebih mudah dan murah untuk diproduksi dengan densitas energi yang lebih lega.

Seorang pengunjung melihat mobil-mobil bekas yang dijual di Mangga Dua Square pada Senin (22/7/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Seorang pengunjung melihat mobil-mobil bekas yang dijual di Mangga Dua Square pada Senin (22/7/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Seorang pengunjung melihat mobil-mobil bekas yang dijual di Mangga Dua Square pada Senin (22/7/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Solusi dari perubahan ukuran silikon juga berhasil ditemukan oleh mereka. Yakni dengan menggunakan gel polimer elektrolit yang akan berubah saat silikon berubah bentuk.

Gel akan diikat secara kimia dengan radiasi lewat tembakan elektron. Dengan begitu ikatan stabil meski silikon berubah ukuran bentuk.

Hasil temuan itu juga diklaim setara dengan baterai lithium ion standar dengan densitas energi 40% lebih besar.

"Kami menggunakan anoda mikro-silikon, hasilnya tetap baterai yang stabil. Riset ini membawa kita lebih dekat ke sistem baterai lithium-ion densitas-energi-tinggi," kata Park Soojin dari Pohang University.


(lih/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Telekomunikasi Kelas Dunia di IKN: Fondasi Masa Depan Indonesia

Next Article Taktik Baru BYD Geser Tesla Jadi Raja Mobil Listrik

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|