MPMX Buka Suara Soal Tutup Segmen Bisnis Corporate Finance

1 day ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) meluruskan terkait tutupnya segmen usaha perseroan di bidang keuangan. Corporate Communication MPMX Natalia Lusnita mengatakan, MPMX tidak menutup seluruh segmen usaha melainkan hanyalah segmen Corporate Finance.

"PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia tidak menutup seluruh segmen usaha. Yang dihentikan hanyalah segmen Corporate Finance, yaitu Skema Pembiayaan dan/atau Skema Jual dan Sewa balik kepada Badan Usaha, efektif per 1 Januari 2025," tulis manajemen, Selasa (7/1)

Keputusan ini diambil sebagai bagian dari langkah strategis perusahaan untuk fokus pada kegiatan bisnis utama, yaitu pembiayaan ritel, guna mendukung pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.

Mengutip manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen menyebut, dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan mencermati adanya peningkatan risiko terkait pembiayaan dengan skema sewa pembiayaan dan/atau skema jual dan sewa balik, yang diringi dengan penurunan kualitas aset.

"Skema Sewa Pembiayaan dan/atau skema Jual dan Sewa Balik, yang diberikan kepada Badan Usaha (Corporate Finance), bukan merupakan segmen bisnis utama Perseroan dalam hal portofolio dan pendapatan," tulis manajemen, Jumat (3/1).

Manajemen menyebut, sebagai langkah strategis, sejak Mei 2024, Perseroan telah menghentikan penerimaan aplikasi baru (stop booking) untuk pembiayaan sewa pembiayaan dan/atau jual dan sewa balik kepada badan usaha (Corporate Finance).

"Selanjutnya, Perseroan memutuskan untuk menutup sepenuhnya kegiatan bisnis pembiayaan tersebut, dengan penutupan efektif berlaku sejak 1 Januari 2025," tegasnya.

Meskipun demikian, Perseroan tetap berkomitmen untuk mengelola dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan yang masih memiliki kewajiban, hingga seluruh kewajibannya selesai.

Penutupan bisnis sewa pembiayaan dan/atau jual dan sewa balik kepada badan usaha (Corporate Finance) merupakan bagian dari strategi Perseroan untuk memastikan fokus pada kegiatan bisnis utama, yaitu pembiayaan ritel.

Langkah ini diharapkan mendukung Perseroan dalam mempertahankan jalur pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.

Pendapatan dari segmen usaha ini akan mengalami penurunan secara bertahap. Kegiatan usaha Perseroan akan tetap berjalan seperti biasa dengan fokus pada segmen usaha pembiayaan ritel.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pajak Opsen Kendaraan-PPN 12% , Multifinance Siap Hadapi 2025?

Next Article BI Rate Turun, Begini Nasib Cicilan Kredit Mobil dan Multiguna

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|