Penipu Bobol Saldo Rekening Rp 713 M, Modusnya Tidak Disangka

4 weeks ago 13

Jakarta, CNBC Indonesia - Hati-hati mencari jodoh di internet. Pasalnya, modus terbaru penipu online menguras rekening adalah menyamar sebagai sosok perempuan cantik dan mendekati korban secara romantis.

Modus penipuan ini dikenal sebagai 'pig butchering', di mana penjahat akan berupaya menumbuhkan kepercayaan korban untuk kemudian dikuras habis-habisan.

Penipu memanfaatkan deepfake untuk membentuk sosok rupawan yang akan berkomunikasi secara intens dengan korban. Bahkan, deepfake itu juga bisa melakukan panggilan video, sehingga terkesan benar-benar nyata.

Kepolisian Hong Kong akhirnya berhasil membongkar sindikat pig butchering dengan modus asmara. Sebanyak 21 lelaki dan 6 perempuan ditangkap.

Mereka tercatat berpartisipasi terhadap penipuan senilai total US$ 46 juta atau setara Rp 713 miliar, dikutip dari CNN International, Kamis (17/10/2024).

Target yang disasar juga lintas negara. Mulai dari Taiwan, Singapuran, hingga yang lebih jauh lagi di India.

Sindikat penipu online yang diringkus polisi beroperasi di distrik Hung Hom. Mereka datang dari latar belakang orang-orang berpendidikan dengan kisaran umur 21 hingga 34 tahun.

Polisi mengatakan banyak di antara pelaku yang merupakan lulusan media dan teknologi. Selanjutnya, mereka direkrut oleh geng sindikat yang menyebar di beberapa universitas lokal.

Diduga, para pelaku bekerja sama dengan spesialis IT di luar negeri untuk membangun platform mata uang kripto palsu.

Singkatnya, mereka menyamar jadi sosok tertentu dan mendekati korban secara personal, seakan-akan memiliki tujuan romantis.

Mereka menggunakan deepfake untuk membangun identitas lain dengan perawakan menawan. Mulanya, mereka akan mengirim chat ke korban dan mengaku salah nomor.

Dengan profil yang memukau, mereka kemudian membangun obrolan yang intim dengan korban selama berbulan-bulan. Bahkan, mereka bisa melakukan video call dengan bantuan teknologi deepfake canggih.

Selanjutnya, pelan-pelan para korban akan diajak berinvestasi ke platform mata uang kripto palsu. Korban tak sadar bahwa investasi itu tak ada dan duit mereka langsung dinikmati para penipu.

Modus pig butchering ini banyak digunakan sindikat di China untuk menjerat korban di kawasan Asia Tenggara. Namun, belum diketahui seluas apa operasinya di Hong Kong.

Agaknya, Hong Kong kini juga jadi sasaran empuk penipuan online. Pada tahun ini, perusahaan desain dan engineering asal Inggris yang beroperasi di Hong Kong juga melaporkan penipuan yang merugikan perusahaan senilai US$ 25 juta.

Penipuan itu juga menggunakan deepfake yang menyamar sebagai Chief Financial Officer (CFO) dan staf lainnya untuk menipu seorang karyawan hingga menransfer sejumlah dana ke dompet penipu.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Majukan Bisnis Telco, Ini Pesan Rudiantara ke Kabinet Prabowo

Next Article Korban Penipu WhatsApp Menjamur, Cek Daftar Modus Terbaru 2024

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|