Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok milisi Lebanon, Hizbullah, dalam beberapa pekan terakhir telah mengalami serangan dari Israel. Terbaru sebuah serangan Negeri Zionis pada Selasa (22/10/2024) berhasil membunuh salah satu petinggi kelompok itu, Hashem Safieddine.
Kematian Safieddine sendiri dikonfirmasi langsung oleh Hizbullah. Safieddine telah duduk di Dewan Jihad, badan yang bertanggung jawab atas operasi militer Hizbullah. Ia juga merupakan kepala dewan eksekutifnya, yang mengawasi urusan keuangan dan administratif untuk kelompok yang didukung Iran tersebut.
Jika kematiannya dikonfirmasi, hal itu akan menandai pukulan besar lainnya bagi kelompok tersebut setelah Israel membunuh beberapa pemimpin dan komandannya, termasuk pimpinan tertinggi Sayyed Hassan Nasrallah.
Meskipun tidak setenar Nasrallah bagi orang Israel, Safieddine dipandang oleh Israel sebagai target utama dalam apa yang dianggapnya sebagai organisasi teroris dan perwakilan bagi musuh bebuyutannya, Iran. Safieddine memegang peran penting saat berbicara atas nama Hizbullah selama setahun terakhir permusuhan dengan Israel.
"Ia adalah pejabat Hizbullah pertama yang berbicara di depan umum setelah sekutu Palestina kelompok itu, Hamas, menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang Gaza yang menyeret gerakan Islam Syiah Lebanon itu ke dalam konflik paralel dengan Israel," tulis Reuters.
Seperti Nasrallah, Safieddine mengenakan sorban hitam yang menandakan statusnya sebagai sayyed, atau keturunan Nabi Muhammad. Ia memiliki kemiripan fisik yang kuat dengan Nasrallah.
Safieddine berasal dari keluarga Syiah terkemuka di Lebanon, dan lahir di wilayah selatan yang mayoritas penduduknya adalah Syiah. Ia belajar di sekolah agama di kota Qom, Iran, sebelum kembali ke Lebanon pada tahun 1990-an untuk mengemban tanggung jawab kepemimpinan dalam kelompok tersebut.
Putranya, Rida, menikah dengan putri mendiang jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan Quds Garda Revolusi Iran hingga ia terbunuh oleh serangan pesawat nirawak AS di Baghdad pada tahun 2020. Saudaranya, Abdullah, menjabat sebagai perwakilan Hizbullah di Teheran.
Sebagai kepala dewan eksekutif, Safieddine memainkan peran yang oleh sebagian orang disamakan dengan perdana menteri pemerintah, yang bertanggung jawab atas serangkaian lembaga Hizbullah yang terlibat dalam perawatan kesehatan, pendidikan, budaya, dan konstruksi, serta kegiatan lainnya.
Ia juga memimpin upaya untuk membangun kembali pinggiran selatan Beirut yang dikuasai Hizbullah setelah perang kelompok itu dengan Israel tahun 2006, ketika sebagian besar wilayah itu diratakan oleh serangan udara Israel.
Dengan profil ini, pakar Hizbullah Phillip Smyth mengatakan bahwa Nasrallah sudah mulai menyiapkan posisi tertinggi bagi Safieddine. Hal ini terungkap dari sejumlah manuver Nasrallah untuknya.
"Nasrallah mulai menyusun posisi untuk Safieddine dalam berbagai dewan berbeda di Hizbullah Lebanon. Beberapa di antaranya lebih tidak transparan daripada yang lain," ujarnya.
Di sisi lain, Departemen Luar Negeri AS mendeklarasikannya sebagai teroris global yang ditunjuk secara khusus pada tahun 2017. Menanggapi tekanan AS terhadap Hizbullah pada tahun yang sama, Safieddine sempat mengatakan 'Pemerintahan AS yang gila dan terhambat mental ini yang dipimpin oleh Trump tidak akan mampu merusak perlawanan'.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Israel Konfimasi Kematian Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Hiz
Next Article Balas Dendam! Hizbullah Luncurkan Serangan Terbesar ke Israel