Program 3 Juta Rumah Prabowo Akan Manfaatkan Lahas Aset Eks BLBI

3 weeks ago 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah menginventarisasi sejumlah lahan untuk dijadikan sebagai lokasi program pembangunan 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto.

Sejumlah lahan yang diinventarisasi untuk dijadikan lokasi pembangunan itu di antaranya aset-aset negara berupa lahan yang bisa dimanfaatkan, aset BUMN yang terlantar, hingga aset-aset eks kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Sebagaimana diketahui, melalui Satgas BLBI kini pemerintah telah memiliki penguasaan aset properti dengan luas 20,8 juta meter persegi atau senilai Rp 9,1 triliun dengan perolehan aset secara keseluruhan sebesar 44,7 juta meter persegi yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Jadi semua aset-aset pemerintah yang ideal, yang boleh dimanfaatkan, mungkin nanti kan kita manfaatkan untuk pembangunan rumah," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Suyus Windayana saat ditemui di kawasan Hotel Mandarin, Jakarta, Kamis (24/10/2024).

Meski begitu, saat ini pemerintah belum memegang data detail terkait jumlah lahan yang bisa dimanfaatkan untuk membangun 3 juta rumah itu. Sebab, hingga kini proses inventarisasi tanah yang bisa dimanfaatkan masih terus dilakukan, berkoordinasi dengan Kementerian Perumahan dan Satgas Perumahan tim Prabowo

"Kita sedang inventarisasi semua tata ruang, di mana saja kawasan-kawasan yang bisa pembangun perumahan. Nanti kita cek status tanahnya, apabila itu tanah-tanah yang memang dimiliki oleh negara, itu bisa kita lakukan pembangunan, segera," tegas Suyus.

Ia juga belum bisa memastikan kapan proses inventarisasi tanah khusus program 3 juta rumah untuk masyarakat itu bisa diselesaikan, sebab proses penyerahan lahan untuk program itu harus dilakukan secara hati-hati supaya tidak merugikan pihak-pihak terkait.

Yang jelas, Suyus menekankan, proses inventarisasi ini dimulai dilakukan di wilayah Jakarta. Sebagaimana diketahui program 3 Juta Rumah yang ingin dibangun Prabowo itu terdiri dari 1 juta rumah tipe apartemen di kawasan perkotaan dan 2 juta rumah tapak di kawasan pedesaaan.

"Jadi nanti kita akan mulai di perkotaan, di Jakarta, nanti kita akan lihat beberapa aset-aset yang sedang inventarisasi, jadi kita akan cek dulu," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, program pembangunan 3 juta rumah yang diinisiasi Prabowo itu diungkap oleh Ketua Satgas Perumahan yang juga merupakan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.

Menurutnya, program 3 juta rumah itu menjadi salah satu alasan Prabowo membentuk Kementerian Perumahan dan kawasan Pemukiman yang dipimpin Maruarar Sirait. Anggaran awal yang disiapkan sekitar Rp 53 triliun untuk program itu.

"Dalam program sementara Pak Prabowo setujui, kita akan membangun setiap tahun 2 juta unit rumah di pedesaan, 1 juta unit apartemen di kota setiap tahun," ujar Hashim dalam APEC BAC Indonesia di Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (3/9/2024).

Demi mencapai target pembangunan 1 juta apartemen di kota setiap tahunnya, pemerintah akan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Misalnya untuk di DKI Jakarta sendiri, program ini akan membidik kerja sama dengan PD Pasar Jaya.

"Kalau kita mau cepat bergerak, kita harus lihat mana ada lahan milik negara. Dan lahan milik negara akan nanti diutamakan untuk perumahan sosial, perumahan rakyat. Antara lain, 153 pasar milik PD Pasar jaya, milik DKI, itu nanti kita akan gandeng, kita akan bekerja sama, pemerintah pusat, Perumnas misalnya, kerja sama, kita akan nanti kita kembangkan," katanya.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Berkebaya Biru, Titiek Soeharto tampak di Rumah Kertanegara

Next Article Bank Tanah Mau Kuasai 23.000 Ha Lahan Tahun Ini, Buat Apa?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|