Ratu Pembunuhan Berantai Sianida Divonis Hukuman Mati, Bunuh 14 Orang

3 months ago 29

8000 Hoki Online List Agen situs Slots Gacor Vietnam Terkini Sering Menang Setiap Hari

hoki kilat List Situs situs Slots Maxwin China Terbaru Mudah Lancar Scatter Full Online

1000hoki Data Situs server Slots Gacor Japan Terbaru Pasti Menang Setiap Hari

5000 Hoki Online Login website Slot Maxwin Myanmar Terpercaya Sering Lancar Win Terus

7000hoki.com List ID web Slots Gacor Indonesia Terkini Gampang Jackpot Full Banyak

9000hoki ID website Slot Gacor Vietnam Terbaik Gampang Scatter Full Banyak

ID games Slots Gacor basis China Terkini Sering Scatter Full Online

Idagent138 Daftar Akun Slot Game

Luckygaming138 Akun Slot Game Online

Adugaming Daftar Slot Gacor Online

kiss69 Id Slot Terpercaya

Agent188 Daftar Id Slot Online

Moto128 Akun Slot Anti Rungkad Terbaik

Betplay138 Akun Slot Maxwin

Letsbet77 Akun Slot Gacor Online

Portbet88 Daftar Id Slot Maxwin

Jfgaming168 login Akun Slot Maxwin Online

Mg138 Id Slot Anti Rungkad

Adagaming168 login Slot Anti Rungkad

Kingbet189 login Slot Terpercaya

Summer138 login Slot Anti Rungkat Terpercaya

Evorabid77 Akun Slot Game Terbaik

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang wanita Thailand, Sararat Rangsiwuthaporn (36), yang diduga menjadi salah satu pembunuh berantai paling mematikan dalam sejarah kerajaan tersebut, dijatuhi hukuman mati atas kasus pembunuhan menggunakan sianida. Kasus ini merupakan yang pertama dari 14 persidangan yang akan ia jalani.

Sararat, yang digambarkan sebagai seorang pecandu judi online, dituduh menipu ribuan dolar dari para korbannya sebelum meracuni mereka dengan sianida. Pengadilan di Bangkok memutuskan pada Rabu (20/11/2024) bahwa ia bersalah atas pembunuhan temannya, Siriporn Khanwong, pada April tahun lalu.

Kejahatan ini bermula saat Sararat mengajak Siriporn melakukan ritual pelepasan ikan di Sungai Mae Klong, dekat Bangkok. Tak lama setelah itu, Siriporn jatuh dan meninggal dunia. Penyelidikan mengungkap adanya jejak sianida di tubuh korban.

Polisi kemudian berhasil menghubungkan Sararat dengan sejumlah kasus pembunuhan menggunakan racun yang belum terpecahkan sejak 2015.

"Keputusan pengadilan sudah adil," kata Tongpin Kiatchanasiri, ibu Siriporn, dikutip The Guardian. "Saya ingin memberitahu anak saya bahwa saya sangat merindukannya dan keadilan telah ditegakkan hari ini."

Kecanduan Judi Online

Sararat diduga mendanai kecanduan judinya dengan meminjam uang dari korban-korbannya, bahkan dalam satu kasus hingga 300.000 baht (sekitar Rp130 juta). Jika para korban meminta uang mereka kembali, Sararat mulai membunuh mereka dan mencuri barang-barang berharga seperti perhiasan dan ponsel mereka.

"Dia meminjam uang dari orang-orang yang dikenalnya karena memiliki banyak utang kartu kredit," kata Wakil Kepala Polisi Nasional, Surachate Hakparn. "Jika mereka meminta uangnya kembali, dia mulai membunuh mereka."

Sararat dituduh meracuni 15 orang, di mana satu di antaranya selamat. Ia kini menghadapi 13 persidangan pembunuhan lainnya dan total lebih dari 80 dakwaan.

Mantan suaminya, seorang letnan kolonel polisi, dijatuhi hukuman 16 bulan penjara, sementara mantan pengacaranya menerima hukuman dua tahun karena terlibat dalam pembunuhan Siriporn.

Thailand sebelumnya juga menjadi lokasi beberapa kasus keracunan terkenal. Awal tahun ini, enam warga asing ditemukan tewas di sebuah hotel mewah di Bangkok akibat keracunan sianida, yang diyakini terkait dengan utang bernilai jutaan baht.

Kasus Sararat menjadi pengingat serius akan bahayanya penipuan dan pembunuhan dengan racun, terutama dalam konteks sosial yang melibatkan kepercayaan dan hubungan dekat.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Banjir Bandang di Thailand, Ratusan Gajah Dievakuasi

Next Article Kronologi-Penyebab 6 Turis Tewas di Hotel Thailand, FBI Turun Tangan

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|