Rekening Bank Pemimpin Negara Bocor, Pelakunya Ternyata Orang Dalam

1 month ago 24

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank terbesar di Italia, Intesa Sanpolo, diduga mengalami kebocoran data. Pelakunya adalah karyawan yang dilaporkan secara ilegal mengakses data ribuan akun nasabah, menurut media lokal ANSA.

Jaksa di Bari, Italia bagian selatan, masih terus menyelidiki asal-usul dugaan kebocoran data tersebut. Banyak pesohor yang dikatakan menjadi korban, salah satunya Perdana Menteri Giorgia Meloni.

Cerita bermula ketika salah satu karyawan Intesa di cabang kota kecil Bitonto, dekat Bari di wilayah Puglia, diduga mengakses data 3.500 nasabah. Selain Meloni, pendahulunya Mario Draghi juga dikatakan sebagai korban.

Adapun akses ilegal itu dilakukan antara Februari 2022 hingga April 2024, dikutip dari Reuters, Rabu (23/10/2024).

Sejauh ini, belum ditemukan ada kebocoran keamanan siber dari sistem bank, menurut Intesa.

Beberapa karyawan memang memiliki akses ke data nasabah. Salah satunya si pelaku yang diberi otorisasi untuk mengakses data nasabah dalam menilai reputasi kredit mereka.

Sistem Intesa sendiri dirancang untuk mendeteksi anomali. Misalnya ketika satu akun nasabah diakses dalam frekuensi yang sering dalam periode waktu tertentu.

Sistem akan memunculkan peringatan batasan terkait banyaknya data yang diminta oleh seorang karyawan.

Sang pelaku dikatakan memanfaatkan akses tersebut secara berlebihan ke sekitar 3.500 akun nasabah sebanyak 6.600 kali. Akses itu dilakukan dalam kurun waktu 500 hari kerja.

Menurut pengecakan internal Intesa, belum ada data yang di-download. Bank tersebut mengatakan ketika sistem memberikan peringatan, karyawan akan mengalami proses audit.

Sebelumnya, sang karyawan sudah diskors dari kerja hingga ada hasil investigasi yang keluar dari jaksa. Intesa juga menginformasikan otoritas perlindungan data Italia untuk membeberkan update terkait kasus ini.

Saat ini, karyawan tersebut telah dipecat dengan alasan "mengulangi pelanggaran aturan internal secara serius".

Intesa mengeluarkan permintaan maaf publik pada 13 Oktober 2024 lalu. Perusahaan juga mendirikan divisi keamanan pada pekan lalu untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kenali Penyebab Kebocoran Data & Upaya Pencegahannya!

Next Article Data ASN BKN Bocor, Dijual di Forum Hacker Rp159 Juta

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|