Semen Indonesia (SMGR) Diusulkan DPR Jadi Strategic Holding

13 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VI DPR RI mengusulkan agar PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau Semen Indonesia Group (SIG) diubah menjadi strategic holding dari sebelumnya operating holding. Hal ini karena Komisi VI DPR RI menyoroti emiten semen pelat merah itu dianggap hanya menikmati hasil aktivitas operasi entitas-entitas usahanya yang tersebar di daerah.

"Kalau boleh kita rekomendasi aja, Semen Indonesia ini menjadi strategic holding aja, jangan lagi jadi operating holding, supaya adil. Kayak misalnya ini anak-anak perusahaan cuman dikasih permain-mainannya setiap bulan, setiap minggu. Yang bagus-bagusnya ditarik ke pusat," ujar Anggota Komisi VI DPR RI Kawendra Lukistian saat Rapat Dengar Pendapat dengan SMGR, Rabu (4/12/2024).

Rekomendasi itu dilontarkan anggota Fraksi Gerindra itu, menyusul pernyataan anggota Fraksi PKS, Ismail Bachtiar yang menyorot kemerosotan PT Semen Tonasa yang dahulu dikenal perusahaan "kokoh dan kuat."

Menurut Ismail, penyebabnya adalah karena hampir seluruh strategic holding PT Semen Tonasa ditarik ke pusat oleh SIG. Ia mengatakan kinerja produksi PT Semen Tonasa bagus, kemudian diambil oleh SIG dan disisakan "debunya" untuk masyarakat Sulawesi Selatan.

Ismail meminta Direktur Utama SIG Donny Arsal untuk mempercayakan pengelolaan hal-hal strategis kepada entitas usaha yang berada di daerah tersebut.

Kemudian, Anggota Fraksi Gerindra Andre Rosiade memandang peran SIG sebagai operating holding tidak efektif. Ia mengatakan perlu evaluasi agar SIG bisa menjadi strategic holding yang berperan menetapkan key performance indicator (KPI) dan standard of procedure (SOP) untuk entitas usahanya.

"Nanti anak usaha bekerja lebih maksimal lebih gesit bergerak. Jangan maksain, udah jelas gagal operating holding ini," kata Andre.

Ia mengatakan akan mengusulkan usulan ini ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar dapat dievaluasi.

Menurut Andre, keberadaan SIG sebagai operating holding "mengangkangi" pemasaran semen oleh para entitas usahanya. Kemudian, kinerja keuangan SIG pun terus menurun dalam beberapa tahun terakhir.

"Jadi menurut saya ini harus dioperasi lagi menyeluruh, tidak lagi operating holding. Kita berikan kesempatan Semen Tonasa, Semen Padang, Semen Baturaja, Semen Gresik, SBI (Solusi Bangun Indonesia). Kasih peran, bisa menentukan pasar, tahu pasarnya, tahu cara mengelola distributornya," tegas Andre.

Untuk diketahui, SIG membukukan laba sebesar Rp719,72 miliar pada kuartal III-2024 anjlok 58% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Itu tidak terlepas dari pendapatan yang juga menyusut 4,9% yoy menjadi Rp26,29 triliun.

Menurut Direktur Utama SIG Donny Arsal, penurunan permintaan dari segmen ritel menyebabkan penurunan harga dan volume, yang kemudian berimbas pada kinerja keuangan tahun ini.

"Nah, di ritel inilah yang menarik harga ke bawah demand-nya turun 5% itu harganya juga ikut terdorong ke bawah karena kompetisi. Sehingga performance kami dibanding tahun lalu itu drop dari sisi average selling price dan volume," jelas Donny pada saat pemaparannya di RDP tersebut.

Di sisi lain, SIG mengalami oversupply di kala permintaan terus menurun. Donny mengungkapkan tahun ini kapasitas produksi perusahaan pelat merah itu mencapai 122 juta, sedangkan permintaannya hanya 65 juta. Lantas, SIG mengalami oversupply hingga 100%.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Menanti Kabar Dari AS, IHSG Ditutup Menguat

Next Article Pendapatan Turun, Laba Semen Indonesia (SMGR) Susut 42% Jadi Rp 501 M

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|