Sumur Minyak Tertua RI Ini Sumbang 25% Produksi Nasional

3 days ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai pengelola Wilayah Kerja Minyak dan Gas (WK Migas) Rokan mencatat produksi minyak mencapai 161.620 barel per hari (bph) pada tahun 2023. Itu artinya, wilayah kerja migas tertua di Indonesia ini menyumbang sebesar 25% dari produksi nasional.

VP Information Technology PHR, Triatmojo Rosewanto mengatakan pihaknya pada tahun 2023 lalu terhitung memproduksi minyak mentah dari wilayah kerja (WK) yang dioperasikan oleh perusahaan hingga 161.620 barel per hari (bph).

Nah, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada tahun 2023 produksi minyak mentah nasional berada di level 606 bph dari target tahun 2023 sebesar 660 ribu bph.

"Saya pikir bahwa kita berproduksi sekitar 160-161 ribu (bph) rata-rata selama tahun 2023 perhari. Jadi itu banyak, itu 25% dari kontribusi hulu migas domestik dan 100% untuk kepentingan domestik," jelas Triatmojo dalam acara Konferensi Pers PHR Digital Day 2024, di Kantor PHR, Jakarta, dikutip Selasa (12/11/2024).

Triatmojo menjabarkan, selama 3 tahun terakhir tepatnya sejak Agustus 2021 hingga September 2024, pihaknya berhasil menambah hingga 1.380 pemboran sumur baru dan saat ini terdapat hingga 83 rig (alat bor) aktif yang dikelola oleh perusahaan. "1.300-an sumur kita sudah drill untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi (migas)," imbuhnya.

Untuk bisa terus mendongkrak produksi migas nasional, pihaknya bahkan melakukan inovasi teknologi melalui kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang salah satu fungsinya juga bisa meningkatkan produksi minyak di dalam negeri.

Dia mengatakan pihaknya terus menjaga agar produksi minyak yang dilakukan oleh perusahaan tidak merosot. "Dari mulai waktu zaman alih kelola terakhir itu kan di 158-159 ribu barel oil per day (BOPD). Sekarang kan di 161 ribu barel oil per day. Nah kalau pas 159 (ribu BOPD) itu kita nggak ngapain-ngapain, itu mungkin tahun ini udah 111-112 (ribu) BOPD," tambahnya.

Lebih lanjut, Triatmojo menilai, penggunaan AI yang dilakukan oleh perusahaan bisa turut meningkatkan produktivitas perusahaan untuk memproduksi minyak agar terus melonjak. "Ya pertama productivity ya kan, dari kinerja kita ya produksi minyak itu membantu itu," tandasnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bebani APBN, Tepat Jika Prabowo Ubah Subsidi BBM Jadi BLT?

Next Article Skema Kontrak Blok Rokan Minta Dipindah, Ini Respons Menteri ESDM

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|