Teleskop Raksasa BRIN Lacak Sampah Langit, Lokasinya di Ujung RI

2 months ago 25

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah menyiapkan teleskop raksasa di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Teleskop itu akan bertugas untuk mengamati satelit, termasuk jika mengalami masalah.

Sebagai informasi teleskop itu memiliki ukuran diameter cermin mencapai 3,8 meter. Teleskop ditempatkan di Observatorium Nasional Timau, Kupang, NTT.

Koordinator Observatorium Nasional Timau BRIN Abdul Rachman menjelaskan satelit penting diamati. Ini terkait isu sampah antariksa, yang berpotensi menabrak satelit yang masih aktif.

Sampah antariksa merupakan benda-benda buatan manusia yang mengorbit, tetapi tidak lagi berfungsi. Objek tersebut telah menjadi isu penting di internasional, bahkan juga jadi pembahasan PBB setiap tahunnya.

"Isu sampah antariksa sangat penting karena sampah-sampah ini tidak bisa dikendalikan. Sehingga, bisa saja menabrak satelit yang masih aktif bekerja, dan berakibat pada kerusakan yang bisa saja fatal," kata dalam keterangannya dikutip dari laman BRIN, Senin (14/10/2024).

Dia menjelaskan teknik pengamatan maupun analisa dalam pengamatan astronomi adalah astrometri, fotometri, dan spektroskopi. Teknik itu telah digunakan untuk mengamati satelit serta sampah antariksa.

Teleskop yang digunakan untuk mengamati satelit memiliki slewing rate atau kecepatan berubah posisi yang cukup tinggi. Sebab objek seperti satelit dan sampah antariksa memiliki kecepatan gerak yang sangat cepat dan berkali-kali lipat dari gerak bintang.

Hasil foto pengamatan teleskop juga berbeda dengan benda astronomi. Karena penampaknya berupa potongan garis lurus atau titik berwarna putih yang berada di tengah kumpulan bintang.

"Akan tetapi, analisis terhadap garis-garis atau titik-titik itu bisa memberikan informasi yang sangat bermanfaat dari sudut pandang sains maupun sudut pandang praktis," tuturnya.

Sementara itu, periset dari Pusat Riset Antariksa BRIN telah melakukan pengamatan satelit dengan beragam instrumen sejak 2014. Termsuk dengan binokuler dan kamera digital portabel.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Dukung Industri Pertahanan, Thales Perkuat Teknologi Kapal-Satelit RI

Next Article Kominfo Segera Lepas 3 Spektrum di 2025, Apa Saja?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|