Jakarta, CNBC Indonesia - Sinyal Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk membentuk Super Holding BUMN kini makin kuat. Skema pembentukan super holding itu diantaranya dengan mengubah Kementerian BUMN menjadi super holding BUMN.
"Dari awal kan sebenarnya ingin bergesernya ke super holding ya," kata Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Prabowo-Gibran, Anggawira di kawasan Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024).
Anggawira menjelaskan, Super Holding ini sifatnya akan lebih mengkoordinasi berbagai BUMN yang ada saat ini. Namun, para BUMN itu akan berada di bawah pengelolaan kementerian atau lembaga yang membidangi tugas dan fungsi dari BUMN terkait.
Ia mencontohkan, skema ini seperti pengalihan fokus pengelolaan BUMN Karya yeng mengurus infrastruktur ke Kementerian Pekerjaan Umum. Lalu, BUMN di sektor energi akan dikelola oleh Kementerian ESDM. Adapun super holding mengkoordinasikan tata kelolanya.
"Yang jelas kewenangan daripada kementerian teknis akan punya kewenangan yang lebih besar untuk bisa mengakselerasi supaya ada sinkronisasi program juga. Kayak misalnya yang BUMN Karya itu pastinya di Kementerian PU, energi misalnya jadi di Kementerian ESDM, sehingga bisa selaras ya," tegasnya.
Fungsi super holding BUMN nantinya akan lebih seperti mengkoordinasi mana BUMN yang memiliki tugas untuk melayani kepentingan masyarakat atau Public service obligations (PSO) dan mana yang fokus untuk memberikan keuntungan kepada negara melalui pemberian dividen.
"Makanya kan tadi ada fungsi PSO dan juga fungsi untung, nah ini yang perlu kita clearkan. Jadi memang yang akan ada fokus BUMN mana yang memang itu PSO dan mana yang memang mencari keuntungan," ucap Anggawira.
Super holding merupakan gagasan lama yang telah muncul sejak Menteri BUMN era Soeharto, Tanri Abeng. Lalu wacana itu sempat ramai kembali dibahas jelang periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Jokowi saat debat terbuka kelima Pilpres 2019 menyebutkan angan-angan membuat super holding BUMN. Menurut Jokowi, keberadaan super holding itu akan membuat BUMN Indonesia mudah mendapatkan akses pendanaan dari lembaga keuangan dunia.
"Saya kira ke depan kita akan membangun holding-holding BUMN, baik konstruksi dan karya, kemudian migas, yang berkaitan dengan pertanian dan perkebunan, serta perdagangan. Nantinya akan ada super holding," kata Jokowi dalam debat kelima pemilihan presiden, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Adapun konsep super holding Indonesia kurang lebih akan sama dengan Temasek Holdings di Singapura dan Khazanah Nasional Berhad di Malaysia.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Proyek Jokowi Dituding Kerja Paksa, Anak Buah Luhut Buka Suara1
Next Article Lembaga AS & Inggris Ramal Nasib RI Kala Prabowo Jadi Presiden