Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah peta beredar simulasi dan dampak serangan nuklir Rusia ke Inggris menjadi viral di media sosial. Hal ini terjadi saat hubungan London dan Moskow sedang panas lantaran perang di Ukraina.
Mengutip Express, Kamis (14/11/2024) peta itu dibuat oleh sejarawan Alex Wellerstein, yang berbasis di Stevens Institute of Technology. Dalam peta tersebut, nampak bila Kremlin mengerahkan bom nuklir terbesar, Tsar Bomba, ke London, maka bom itu berpotensi menewaskan 5,7 juta orang dan menyebabkan 3,4 juta orang terluka.
Kehilangan nyawa yang mengerikan dan kehancuran yang mengerikan serupa akan terasa di Birmingham. Di wilayah Midlands, penerjunan bom nuklir itu itu bisa jadi akan menelan korban jiwa hingga 2,4 juta jiwa. Ledakan itu juga dapat mengakibatkan warga Leicester, Nottingham, dan Stoke-on-Trent mengalami luka bakar tingkat tiga.
Kota-kota lain yang mungkin menjadi sasaran termasuk Glasgow, Leeds, dan Manchester, sementara pangkalan angkatan laut dan lapangan udara juga akan menjadi sasaran pertama.
Ini termasuk RAF Lossiemouth, RAF Brize Norton, HMNB Portsmouth, HMNB Devonport, dan HMNB Faslane. HMNB Faslane adalah rumah bagi inti dari Layanan Kapal Selam, termasuk pencegah nuklir negara, dan generasi baru kapal selam pemburu-pembunuh.
Sementara itu, muncul juga prediksi baru-baru ini tentang serangan nuklir oleh NATO terhadap Rusia. Bila hal itu terjadi, ini menunjukkan bahwa puluhan juta orang akan musnah di Negeri Beruang Merah.
Simulasi tersebut, yang dibagikan di X oleh @historyinmemes, memperkirakan bahwa 45,3 juta orang Rusia akan terbunuh.
Simulasi tersebut juga menunjukkan bahwa seluruh daratan Rusia akan berada dalam jangkauan senjata nuklir Barat.
Ketegangan nuklir antara Rusia dan Barat masih terus memuncak akibat perang di Ukraina. Baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin merevisi doktrin nuklirnya dengan menyatakan bahwa negara yang membantu musuh Rusia menyerang Rusia akan dapat turut menjadi sasaran nuklir negara itu.
Sebelumnya, Mantan Perdana Menteri Inggris Liz Truss bahkan mengklaim rezim Kremlin itu hampir melepaskan bencana nuklir di Ukraina selama masa jabatannya sebagai Perdana Menteri.
Ia mengatakan bahwa ia menghabiskan hari-hari terakhirnya di Downing Street untuk mempelajari peta cuaca guna melihat apakah ada radiasi yang dapat mencapai Inggris.
Dalam versi terbaru biografinya, Out of the Blue, ia mengungkapkan bahwa intelijen Inggris dan AS menyoroti ancaman kemungkinan serangan yang akan segera terjadi pada Oktober 2022.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Rayakan 3 Tahun Berdiri, Thorcon Dorong Pembangunan PLTN Merah Putih
Next Article Nuklir Rusia Siap Menembak, Nasib Dunia Kini Tergantung AS Cs