Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam upaya menyongsong tercapainya target swasembada pangan tahun 2028, Menteri Koordinator bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) mendorong para kepala desa (Kades) di seluruh daerah untuk menanam komoditas yang memiliki Nilai Tukar Petani (NTP) tinggi, utamanya tanaman kelapa, kopi, sampai dengan coklat.
"Tanaman hortikultura nilai tukarnya (NTP) 108 hampir 109. Tapi ini ada yang menarik. Tanaman perkebunan rakyat, itu nilainya 156. Jadi saudara-saudara Kepala Desa, program kita kan swasembada pangan. Tidak hanya beras. Beras wajib. Tetapi kita akan mengembangkan juga tanaman kelapa, karena ini nilainya tinggi sekali, jangan dianggap enteng," kata Zulhas dalam kegiatan Gerakan Nasional Pangan Merah Putih yang digelar di Lapangan Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (6/11/2024).
Zulhas pun mendorong para Kades untuk mengembangkan komoditas kelapa. Sebab, katanya, nilai ekspor kelapa pada tahun 2023 lalu saja mencapai US$ 2 miliar. Hal ini sejalan, karena di negara-negara Eropa kini mengonsumsi susu bukan lagi dari hewani, melainkan sebagian besarnya dari olahan kelapa.
"Kelapa nanti harus dikembangkan. Kelapa tahun lalu kita ekspor US$ 2 miliar. Karena, sekarang Eropa minum susu bukan dari hewan. Minum susu sebagian besar dari kelapa. Jadi kelapa akan laku sekali," ujarnya.
"Jadi kalau Bapak tanam kelapa, kalau bisa yang 4 meter sudah buah. Jangan sampai 15 meter baru buah, kelamaan. Itu nilai tukarnya 153, Pak," tambah Zulhas kepada para Kades.
Tak hanya kelapa, Zulhas juga meminta kepada para Kades untuk menanam kopi. Menurutnya, dengan menanam kopi seluas 1 hektare saja, itu sudah bisa menghasilkan nilai tukar yang cukup tinggi untuk para petani.
"Nilai tukar tanam kopi 153. Jadi kalau Bapak punya 1 hektare tanaman kopi, sudah bisa beli mobil itu setahun. Bisa menyekolahkan anak-anak ke Jawa. 2 tahun, 3 tahun bisa pergi Umroh. Karena nilai tukarnya tinggi sekali," tukasnya.
Lebih lanjut, dia turut menyoroti komoditas coklat, yang mana katanya saat ini Indonesia masih banyak mengimpor produk coklat dari luar negeri.
"Atau Bapak tanam coklat. Sekarang kita impor coklat banyak sekali," lanjutnya.
Zulhas menilai, jika seluruh pihak memiliki semangat yang sama, dia sangat yakin Indonesia bisa mencapai swasembada pangan tahun 2028, dan tentunya juga akan mampu mewujudkan cita-cita Indonesia Maju tahun 2045.
"Harapan kita, Kepala Desa adalah tokoh sentral di desanya. Saudaralah yang menjadi penentu apakah desa ini atau maju atau tidak. Jadi tugas saudara tidak kalah mulia dengan Menko, tidak kalah mulia dengan Mentan (Menteri Pertanian), tidak kalah mulia dengan Menteri Desa, karena saudara berada di ujung tombak. Saudara yang paling paham keadaan desa masing-masing," ucap dia.
Zulhas mengajak para kepala desa untuk berada di satu tim, menjunjung tinggi Merah Putih.
"Soal partai, soal suku, masing-masing background silahkan, Pak. Tapi kita adalah satu, saudara Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selamat berjuang," pungkasnya.
Foto: Menko Pangan Zulkifli Hasan saat memberikan arahan kepada para Kades seluruh daerah di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta, Rabu (6/11/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari)
Menko Pangan Zulkifli Hasan saat memberikan arahan kepada para Kades seluruh daerah di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta, Rabu (6/11/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari)
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Zulkifli Hasan Dilantik Jadi Menko Bidang Pangan
Next Article Jadi Menko Pangan, Zulhas Bilang Gini Soal Target 100 Hari