Jakarta, CNBC Indonesia - Kawasan Asia kembali panas. Ini terjadi karena konflik antara China dan Taiwan.
Beijing makin masif berada di perairan Taipe. Kapal induk China terlihat berlayar melalui Selat Taiwan pada Rabu (23/10/2024) setelah melakukan hal sama Selasa.
"Liaoning sekarang melewati Selat Taiwan, berlayar ke utara di sepanjang barat garis tengah dan kami memantaunya dengan saksama," kata Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo mengatakan kepada wartawan, seperti dikutip AFP.
Sejak rinci, Selasa malam, Liaoning terlihat di perairan dekat Kepulauan Pratas yang dikelola Taipei, sekitar 400 kilometer (250 mil) barat daya Taiwan. Rabu pagi Taiwan pun mendeteksi lagi kelompok kapal induk China, yang berlayar di perairan sama.
"Kapal-kapal angkatan laut China yang dipimpin oleh kapal induk Liaoning, berlayar melalui perairan dekat Dongsha (Kepulauan Pratas) dan terus ke utara menuju Selat Taiwan," tambah Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X.
"Militer Taiwan memantau situasi dan menanggapinya dengan tepat," tambahnya.
Sebelumnya, kemarin, China mengumumkan akan melakukan operasi penembakan langsung di Selat Taiwan. Hal tersebut menjadi respons Beijing setelah kapal perang Amerika Serikat (AS) dan Kanada melewati perairan tersebut.
Badan Keselamatan Maritim (MSA) China yang bermarkas di kota tenggara Pingtan mengumumkan bahwa penembakan senjata akan dilakukan di daerah terbatas yang dekat dengan pantai daratan China, sekitar 105 kilometer (km) dari Taiwan. Bagi China, Taiwan adalah provinsinya yang harus kembali tunduk ke daratan sementara Taipe berpendapat sebaliknya.
"Kapal-kapal akan dilarang memasuki area penembakan langsung," ujar MSA China, dikutip AFP.
"Ini berlaku mulai pukul 9:00 pagi," tambahnya.
Tak disebutkan pasukan mana yang akan melakukan penembakan langsung, atau tujuannya. Pingtan adalah titik terdekat di daratan China dengan Taiwan.
Sebelumnya, selama akhir pekan, kapal perang AS dan Kanada melewati Selat Taiwan sepanjang 180 km. Washington dan sekutunya menegaskan wilayah itu sebagai jalur air internasional meski aksi ini dipandang sebagai provokasi oleh China.
AS merupakan pendukung utama pemerintahan Taiwan yang independen dari Beijing walau menganut prinsip satu China, merujuk ke pengakuan ke pemerintah Xi Jinping. Reaksi AS dan sekutu muncul setelah 14 Oktober lalu.
China mengirim sejumlah besar pesawat militer serta kapal perang dan kapal penjaga pantai untuk mengepung Taiwan dalam putaran keempat latihan besar hanya dalam waktu dua tahun di area tersebut.
Taiwan mengerahkan pasukan yang sesuai dan meningkatkan kewaspadaan di pulau-pulau terpencil sebagai tanggapan atas latihan tersebut. Beijing sendiri menyebut latihan itu peringatan keras terhadap tindakan separatis pasukan 'Kemerdekaan Taiwan'.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: China-Taiwan Makin Panas, Xi Jinping Perintahkan Siaga Perang
Next Article Video: China Gelar Latihan Militer "Rebut Kekuasaan" Sekitar Taiwan