Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk penawaran US$1 juta atau sekitar Rp15,5 miliar per hari secara acak kepada pemilih terdaftar yang menandatangani petisi untuk komite aksi politik pro-Trump miliknya.
Hal ini dilakukan Musk sebagai upaya untuk mengajak para penggemarnya untuk datang ke tempat pemungutan suara pada November mendatang.
Berbicara di acara America PAC di Harrisburg, Pennsylvania pada Sabtu (19/10/2024) lalu, Musk berkata, "Saya punya kejutan untuk Anda," menambahkan bahwa uang hadiah tersedia "setiap hari mulai sekarang hingga pemilihan."
Musk kemudian menelepon seorang pria bernama John Dreher, yang katanya adalah salah satu penandatangan petisi yang hadir, dan memberinya cek raksasa.
"Saya pikir ini menyenangkan, dan Anda tahu, pada dasarnya ini tampaknya merupakan penggunaan uang yang baik," kata CEO Tesla tersebut, yang memiliki kekayaan hampir US$250 miliar.
Musk, yang juga merupakan CEO kontraktor pertahanan SpaceX dan pemilik platform media sosial X, memulai tur pidato di Pennsylvania untuk mendorong pemilih mendukung calon presiden dari Partai Republik. Ia menyebut negara bagian itu sebagai "titik tumpu" dalam pemilihan ini.
"Menurut saya, bagaimana Pennsylvania berjalan, begitu pula dengan pemilihan umum," kata Musk.
Batas waktu untuk menandatangani petisi adalah Senin malam, yang merupakan hari penutupan pendaftaran pemilih Pennsylvania.
Petisi yang diunggah di situs web America PAC itu mengatakan bahwa agar memenuhi syarat untuk menerima pembayaran, para penandatangan "harus terdaftar sebagai pemilih di Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, atau Wisconsin."
Rick Hasen, seorang profesor hukum UCLA dan analis hukum pemilihan NBC News, mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa inisiatif Musk tampaknya merupakan pelanggaran hukum pemilihan federal.
"Hal-hal tertentu di negara ini dapat dijual, dan hal-hal tertentu yang telah kami putuskan tidak boleh dijual," kata Hasen kepada CNBC International dalam sebuah wawancara. "Kongres telah memutuskan bahwa Anda tidak boleh menjual suara Anda kepada penawar tertinggi, dan kita tidak boleh membiarkan proses politik ini diselewengkan oleh orang-orang dengan kekayaan terbanyak yang mungkin mencoba membuat Anda memilih dengan cara tertentu."
Dalam sebuah wawancara pada Minggu, Gubernur Demokrat Pennsylvania Josh Shapiro mengatakan rencana Musk untuk memberikan uang kepada pemilih terdaftar di negaranya "sangat memprihatinkan" dan "itu adalah sesuatu yang dapat dicermati oleh penegak hukum."
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Debat Pilpres AS Panas, Harris dan Trump Saling Serang
Next Article Video: Elon Musk Pastikan Dukungan Untuk Trump Usai Insiden Penembakan