Kronologi Tulisan Pempek Palembang Muncul di Tank Perang Rusia

3 weeks ago 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah tank perang howitzer di Rusia viral di media sosial RI. Pasalnya pada badan tank jenis 2S19 Msta-S itu terdapat tulisan nama makanan khas Palembang, Indonesia, yakni pempek.

Apa yang terjadi? Bagaimana kronologinya?

Hal ini pertama kali bermula dari unggahan laman media sosial X @ZShakerCentral milik GrishaPutin. Postingan itu dimuat akhir pekan lalu.

Tulisan "Pempek kapal perang asli Palembang" terlihat di bagian samping kiri tank. Sementara tulisan "Pempek cita rasa wong kito" terpampang di bagian kanan tank diikuti tulisan "Pempek Permata" di bagian meriam utama.

"Pempek Permata, nama restoran Indonesia yang mendukung masyarakat Donbass, Rusia, dan Palestina," tulisnya dikutip Selasa (22/10/2024).

"Kawan-kawan dari Indonesia memesan 'kustomisasi' SPG Msta-s dengan meme nasional. Lemak nian wak," tambahnya merujuk kata enak dalam bahasa setempat.

"Kustomisasi tersedia di kedua sisi. Pesanan bersifat unik. Jika Anda ingin memesan sesuatu seperti ini, DM saya, kami akan menentukan harganya," tujarnya lagi.

Sebagai informasi, akun milik GrishaPutin ternyata memang membuka pesanan tulisan dari seluruh dunia di alutsista selama perang Rusia dan Ukraina. Setidaknya kustomisasi dilakukan dengan imbalan bayaran 400 euro atau setara Rp6,7 juta sekali pesan.

Postingan tersebut menuai berbagai komentar menarik dari para warganet. Beberapa berkelakar tapi beberapa lain miris dengan endorsement yang dilakukan saat perang.

"Pempek Buru Nyuu aseli Palembang," tulis JedQ_1.

"Mano cukonyo," tulis Mozarttt6 menanyakan cairan kental berwarna coklat yang biasa menemani makanan tersebut.

"Oh sudah buka cabang di sanakah? Pempek satu berapo?" tulis @777_NRM.

"Perang tapi masih bisa endorse," tulis @suroso_baru.

Sementara itu, dalam postingan lainnya ada pula amunisi dengan tanda tertentu. Mulai dari komik Jepang hingga wajah sejumlah tokoh seperti mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Ditulis pula harga masing-masing, seperti ronde martir (20 euro), peluru artileri (35 euro) lalu roket grad (35 euro). Sementara peluru yang ditembakkan dari howitzer D-30 dihargai 250 euro.

"Jika Anda menginginkan peluru yang ditandatangani atau video tembakan, DM saya, kita akan cari tahu harganya," tambah @ZShakerCentral lagi yang menulis dirinya sebagai streamer dan relawan bantuan kemanusiaan berpusat di Saint-Petersburg, Rusia.

.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Budi Arie Dilantik Jadi Menteri Koperasi Kabinet Merah Putih

Next Article Kronologi-Sebab Trump Diputus Bersalah Pengadilan, Gimana Pilpres AS?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|