8000hoki.com List ID website Slot Maxwin Vietnam Terbaik Gampang Lancar Jackpot Full Banyak
hoki kilat online List ID website Slots Maxwin Thailand Online Gampang Jackpot Online
1000hoki.com Login web Slots Gacor Cambodia Terkini Sering Lancar Scatter Online
5000hoki ID web Slot Gacor China Terkini Gampang Lancar Menang Online
7000hoki List Agen server Slots Maxwin Cambodia Terbaru Mudah Scatter Terus
9000 Hoki Online Data ID website Slot Maxwin Philippines Terkini Sering Lancar Menang Full Setiap Hari
Alternatif Akun games Slots Gacor basis Cambodia Terpercaya Mudah Menang Full Online
Idagent138 Akun Slot Terpercaya
Luckygaming138 Daftar Akun Slot Maxwin Terpercaya
Adugaming Id Slot Anti Rungkat
kiss69 Daftar Slot Anti Rungkat Terpercaya
Agent188 Id Slot Anti Rungkad Terbaik
Moto128 Id Slot Game
Betplay138 Akun Slot Anti Rungkad Online
Letsbet77 Daftar Id Slot Game
Portbet88 login Id Slot Anti Rungkat
Jfgaming Daftar Slot Terpercaya
Mg138 Id Slot Terpercaya
Adagaming168 Slot Game Online
Kingbet189 login Slot Anti Rungkat Terbaik
Summer138 Daftar Slot Game Terbaik
Evorabid77 login Id Slot Anti Rungkad Terbaik
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Komite Militer NATO Laksamana Rob Bauer menyatakan bahwa pihaknya kemungkinan akan menempatkan pasukan di Ukraina untuk melawan Rusia jika Moskow tidak memiliki senjata nuklir.
Hal ini memberi indikasi bahwa aliansi tersebut tidak ingin main-main dengan kekuatan militer Moskow.
"Saya sangat yakin, jika Rusia tidak memiliki senjata nuklir, kami akan berada di Ukraina, mengusir mereka," ungkap Bauer di KTT Pertahanan IISS di Praha, Republik Ceko, Minggu (10/11/2024), dilansir Newsweek.
Adapun Rusia disusul Amerika Serikat (AS) saat ini menjadi dua negara dengan cadangan senjata nuklir terbesar di dunia. Moskow dan Washington menguasai sekitar 90% persenjataan nuklir global.
NATO, yang memiliki senjata nuklir di AS, Inggris, dan Prancis, menegaskan dukungan kepada Ukraina tanpa terlibat langsung dalam konflik. Negara-negara NATO, yang sebelumnya terlibat dalam operasi militer di Afghanistan dan Irak, sangat enggan mempertimbangkan penempatan pasukan mereka sendiri di Ukraina.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Februari lalu sempat mempertimbangkan mengirim tentara Barat, namun segera ditepis oleh negara-negara NATO lainnya.
Sekretaris Jenderal NATO saat itu, Jens Stoltenberg, mengatakan bahwa aliansi tidak mempertimbangkan untuk mengirim pasukan ke medan perang Ukraina, dan Presiden AS Joe Biden berulang kali menyatakan bahwa AS tidak akan mengirim tentara ke Ukraina.
"Jika Anda berperang di Afghanistan, itu tidak sama dengan melawan Rusia di Ukraina," ujar Bauer. "Taliban tidak memiliki senjata nuklir. Ada perbedaan besar antara Afghanistan dan Ukraina."
Sementara itu, Ukraina menegaskan tidak meminta pasukan dari para pendukungnya, hanya bantuan militer.
Adapun ketika pasukan Rusia mulai menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin menempatkan pasukan penangkal nuklirnya dalam status siaga tinggi. Beberapa bulan kemudian, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan risiko konflik nuklir telah "signifikan".
Sejumlah tokoh di Rusia, seperti mantan Presiden Dmitry Medvedev, dan para komentator televisi negara sering menyebutkan kemungkinan perang nuklir. Bahkan, beberapa media Rusia menyarankan Moskow melancarkan serangan nuklir terhadap negara-negara pendukung Ukraina, seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Putin pada bulan Maret tahun ini menegaskan bahwa Rusia siap secara militer untuk perang nuklir.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan pada September 2022 bahwa wacana perang nuklir, yang dahulu "tak terpikirkan," kini menjadi "topik perdebatan."
"Ini sendiri sudah sangat tidak dapat diterima," kata Guterres.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Rayakan 3 Tahun Berdiri, Thorcon Dorong Pembangunan PLTN Merah Putih
Next Article Nuklir Rusia Siap Bergerak, Tindakan AS Cs Bisa Tentukan Nasib Dunia