10 Update Perang Arab: 200 Roket Bom Israel-Kapal Perang AS Dirudal

1 month ago 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang di Timur Tengah masih terjadi. Bahkan perang tak hanya menyangkut serangan Israel ke Gaza dan Lebanon saja atau sebaliknya, tapi juga kekerasan lain yang di Laut Merah.

Lalu apa saja updatenya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia Rabu (13/11/2024).

1.200 Roket Bombardir Israel

Sekitar lebih dari 200 roket dilaporkan menyerang Israel. Hal ini terjadi Senin waktu setempat, dan sempat menimbulkan kebakaran di banyak titik.

Mengutip pemberitaan laman Turki, TRT World, sebuah video memperlihatkan bagaimana petugas-petugas Israel berusaha memadamkan api di Israel utara, Haifa. Di gambar lain terlihat pula mobil-mobil gosong seperti terkena serangan.

"Lebih dari 200 roket ditembakkan dari Lebanon ke Israel," muat laman itu.

"Setidaknya tiga warga Israel terluka," tambahnya.

Hal sama juga diberitakan laman Inggris, Sky News. Dalam video yang diberikan roket menghantam dua mobil di Krayot dan membuat kebakaran hebat.

Tentara memenuhi wilayah itu. Terlihat pula pecahan kaca dan bangunan di jalan area lokasi.

Sementara itu, mengutip AFP, serangan juga terjadi Selasa. Sebanyak 10 lebih roket ditembakkan ke Israel, di mana dua orang dilaporkan tewas di kota utara, Nahariya.

"Ini adalah malam yang sulit dan menyakitkan di Nahariya", kata kotamadya tersebut dalam sebuah pernyataan, menyebut kedua pria tersebut sebagai Ziv Belfer, 52 tahun, dan Shimon Najam, 54 tahun.

"Keduanya dinyatakan meninggal di tempat, di dekat gudang yang terkena hantaman langsung," tambahnya.

Sirine pun menggaung di Tel Aviv dan di bandara Ben Gurion. Hizbullah mengonfirmasi penembakan rudal ke pangkalan udara Israel di selatan Tel Aviv.

2.Serangan Terbaru Israel di Gaza

Israel masih melancarkan serangan di Gaza, Palestina, Selasa malam. Mengutip Al-Jazeera, drone Israel menyerang tenda-tenda pengungsi di Deir el-Balah, di Gaza bagian tengah.

"Serangan pesawat nirawak Israel menghantam sebuah tenda. Kebakaran terjadi di kamp darurat tersebut," muat laman itu.

"Dua orang tewas. Beberapa anak termasuk di antara yang terluka," tambahnya.

Sumber media Al-Jazeera mengatakan setidaknya 63 orang tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak fajar. Selasa, serangan udara Israel menghantam daerah yang penuh sesak di dekat Masjid Al Noor di Deir el-Balah barat, menewaskan sedikitnya enam orang.

3.Serangan Terbaru Israel di Lebanon

Serangan Isarel juga terjadi di Lebanon, kemarin.Setidaknya dalam catatan Al-Jazeera ada lima wilayah yang dihantam drone dan rudal serta serangan udara lain pasukan Zionis.

"Di Joun, distrik Chouf, Gunung Lebanon sebanyak 12 tewas, delapan luka-luka. Di Roumine, provinsi Nabatieh sebanyak dua tewas, dua luka-luka," tulis laman itu.

"Di Hermel, provinsi Baalbek-Hermal sebanyak satu tewas, delapan luka-luka. Lalu Baalchmay, Gunung Lebanon sebanyak delapan tewas, lima luka-luka. Lalu Tefahta, Provinsi Selatan sebanyak lima tewas," tambahnya.

AFP melaporkan setidaknya 33 orang tewas dalam sehari di Lebanon, Selasa. Lebih dari 3.300 orang telah tewas di Lebanon sejak bentrokan dimulai tahun lalu, dan semakin besar ketika perang dideklarasikan Israel di September.

4.PBB: Tak Ada Tempat yang Aman di Gaza

PBB mengadakan pertemuan untuk membahas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza. Termasuk risiko kelaparan yang akan segera terjadi di daerah kantong pantai tersebut.

Asisten sekretaris jenderal PBB untuk hak asasi manusia (HAM) Ilze Brand Kehris, menegaskan ini kepada Dewan Keamanan (DK) PBB. Mereka adalah pengungsi perang Israel termasuk wanita hamil, anak-anak, orang tua, dan penyandang disabilitas.

"Serangan Israel terhadap tempat penampungan dan bangunan tempat tinggal terus menewaskan warga sipil dalam jumlah yang tidak masuk akal, baik pria, wanita, maupun anak-anak," kata Kehris.

"Serangan terhadap apa yang disebut zona aman ini membuktikan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza," tegasnya.

"Pemantauan oleh kantor kami menunjukkan bahwa tingkat pembunuhan dan cedera warga sipil yang belum pernah terjadi sebelumnya ini merupakan konsekuensi langsung dari pilihan metode dan sarana perang partai tersebut dan kegagalan mereka untuk mematuhi prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional," tambahnya.

5.PBB Kutuk Perang Gaza: Kejahatan Internasional Paling Serius

Seorang pejabat tinggi PBB mengutuk "kekejaman harian" di Gaza. Ia menggambarkan "tindakan yang mengingatkan pada kejahatan internasional paling serius" saat Israel melanjutkan pemboman hariannya di wilayah Palestina.

"Warga sipil diusir dari rumah mereka dan dipaksa menyaksikan anggota keluarga mereka terbunuh, dibakar, dan dikubur hidup-hidup di Gaza," kara kepala sementara badan kemanusiaan PBB (OCHA), Joyce Msuya, berbicara ke DK PBB, menggambarkan Gaza yang disebutnya "gurun puing".

"Apa perbedaannya, dan tindakan pencegahan apa yang diambil, jika lebih dari 70% perumahan warga sipil rusak atau hancur?" kata Msuya mengutip AFP.

"Kita menyaksikan tindakan yang mengingatkan pada kejahatan internasional paling serius," tambahnya.

"Kekejaman yang kita lihat setiap hari di Gaza tampaknya tidak ada batasnya."

Komentar Msuya muncul di tengah kampanye Israel di Gaza utara yang ia gambarkan sebagai "versi yang semakin intensif, ekstrem, dan dipercepat dari kengerian tahun lalu". Pertemuan dk yang dibahas Msuya difokuskan pada laporan terbaru yang didukung PBB yang memperingatkan tentang "kemungkinan besar kelaparan yang akan segera terjadi".

6.Duta Besar AS di Israel Pilihan Trump

Pemenang pemilu Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dilaporkan telah menunjuk mantan Gubernur Arkansas Mike Huckabee sebagai duta besar AS untuk Israel. Ia adalah seorang Kristen evangelis dan disebut Al-Jazeera sebagai pendukung setia Israel dan pembela permukiman ilegal Yahudi di Palestina, bahkan mendukung aneksasi Israel di Tepi Barat.

Huckabee sendiri sebelumnya telah mengkritik pemerintahan pentahana saat ini, Joe Biden, karena memberikan "tekanan ringan" pada Israel untuk memoderasi tindakannya dalam perang di Gaza. Huckabee dilaporkan telah memimpin kunjungan kelompok tur berbayar ke Israel selama bertahun-tahun, sering mengiklankan perjalanan tersebut di outlet berita yang condong ke konservatif.

"Jika seseorang pro-Israel, bagaimana Anda bisa pro-Biden karena pemerintahan Biden telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa mereka akan memberikan konsesi kepada Hamas," kata Huckabee dalam sebuah wawancara pada bulan Maret di News Nation.

7.AS Godok 'Sanksi' ke Kelompok Pendukung Palestina

Di sisi lain, AS dilaporkan tengah menggodok undang-undang baru yang akan menyasar kelompok pro-Palestina. Mengutip AFP, anggota parlemen AS akan memberikan suara pada RUU yang akan memberikan Departemen Keuangan kewenangan luas untuk mencabut status bebas pajak organisasi nirlaba yang dianggap mendukung "terorisme", yang menimbulkan kekhawatiran bahwa undang-undang tersebut akan digunakan untuk melawan kelompok pro-Palestina dan kelompok hak asasi lainnya.

RUU itu pertama kali diperkenalkan sebagai respons terhadap protes kampus yang meluas terhadap perang Israel di Gaza. Di mana beberapa kelompok solidaritas Palestina dicap sebagai "pro-Hamas" oleh politisi dan media berita pro-Israel.

Para pendukung hak-hak sipil telah secara luas mengutuk RUU yang diusulkan tersebut. Dalam surat yang ditandatangani oleh lebih dari 100 kelompok pada bulan September, mereka memperingatkan bahwa RUU tersebut "menimbulkan kekhawatiran konstitusional yang signifikan".

"Karena RUU tersebut memberikan kewenangan sepihak yang sangat besar kepada Menteri Keuangan, RUU tersebut menimbulkan risiko tinggi penegakan hukum yang dipolitisasi dan diskriminatif," tegas mereka.

Sementara itu, terpilihnya kembali Trump sebagai Presiden juga menjadi masalah lain. Implikasi undang-undang yang berpotensi luas menjadi semakin mendesak setelah kemenangannya dalam pemilihan umum AS minggu lalu.

"Ini merupakan ancaman yang jauh lebih nyata saat ini," kata penasihat kebijakan senior di American Civil Liberties Union, Kia Hamadanchy.

"Kita tahu bahwa Trump akan menjadi presiden. Saya tidak tahu apakah ini saatnya untuk memberinya wewenang tambahan," tegasnya.

8.Israel Tak Melanggar Hukum?

AS mengatakan pada hari Selasa bahwa Israel tidak melanggar hukum terkait jumlah bantuan yang masuk ke Gaza. Tetapi Washington menyerukan kemajuan lebih lanjut, sebulan setelah pemerintahan Biden yang akan lengser, mengancam akan menahan sejumlah dukungan militer.

"Kami belum membuat penilaian bahwa mereka melanggar hukum AS," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel.

"Situasi kemanusiaan secara keseluruhan di Gaza masih belum memuaskan," tambahnya.

"Namun dalam konteks surat tersebut, ini bukan tentang apakah kami menemukan sesuatu yang memuaskan atau tidak; ini tentang tindakan apa yang kami lihat," ujarnya lagi.

Ia pun mengklaim AS telah melihat "beberapa kemajuan" Israel dalam mengizinkan masuknya bantuan. Termasuk pembukaan penyeberangan baru ke Gaza.

"Setelah periode 30 hari ini berakhir, kami terus menilai dan mengevaluasi, dan jika kami tidak melihat kemajuan yang konsisten, jika kami tidak melihat hasilnya di lapangan, maka kami tentu saja akan membuat penilaian yang tepat tentang kepatuhan mereka terhadap hukum internasional," katanya.

9.Hamas Sebut AS Pelaku Genosida Gaza

Kelompok militan Palestina Hamas mengecam AS, Selasa. Ini atas keterlibatannya dalam "perang genosida" di Jalur Gaza setelah Washington mengatakan Israel tidak melanggar hukum AS terkait jumlah bantuan yang masuk ke wilayah tersebut.

"Hamas mengecam klaim Washington bahwa Israel "mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza," katanya dimuat AFP.

"Konfirmasi kemitraan penuh pemerintahan Presiden (Joe) Biden dalam perang genosida brutal terhadap rakyat kami," tambahnya.

10.Kapal Perang AS Diserang

Pentagon mengonfirmasi serangan Houthi Yaman ke dua kapal perang AS. Dua kapal perusak AS dibombardir dengan pesawat nirawak dan rudal saat mereka melewati Selat Bab al-Mandeb.

Meski begitu, Pentagon mengatakan pihaknya bisa mengalahkan kapal perang tersebut. Kala tidak rusak dan tak ada personil terluka.

"Kapal-kapal tersebut "diserang oleh sedikitnya delapan sistem udara nirawak serang satu arah, lima rudal balistik antikapal, dan tiga rudal jelajah antikapal, yang berhasil dilawan dan dikalahkan", kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder dikutip AFP.

Houthi telah menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November 2023 dalam serangan yang mereka katakan sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaz. Ini menjadi tantangan keamanan internasional yang signifikan yang mengancam jalur pelayaran utama.

AS dan negara-negara lain telah mengerahkan kapal-kapal militer untuk membantu melindungi pengiriman dari serangan Houthi. Tetapi pengakuan atas serangan yang secara langsung menargetkan kapal-kapal perang Amerika jarang terjadi.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Arab Makin Gila, Israel Gempur Pangkalan Militer Iran

Next Article 6 Update Timur Tengah: Perang Arab Meluas ke Negara Baru-Manuver Turki

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|