Ahli Sebut Industri Migas Masih Jadi Kunci Ketahanan Energi di RI

3 months ago 32

8000hoki.com Data Akun server Slots Gacor Thailand Terkini Sering Lancar Scatter Full Online

hokikilat.com Data Agen website Slots Gacor Singapore Online Mudah Lancar Win Banyak

1000 Hoki Online Platform web Slots Gacor Cambodia Terbaru Gampang Lancar Jackpot Full Setiap Hari

5000 Hoki Online Data Platform website Slots Gacor Cambodia Terbaik Gampang Lancar Jackpot Non Stop

7000 Hoki Online List Platform server Slots Gacor Myanmar Terbaru Pasti Win Full Setiap Hari

9000hoki.com List Akun server Slot Gacor Cambodia Terbaru Pasti Win Full Setiap Hari

List Agen situs Slots Gacor Indonesia Terbaru Mudah Menang Full Non Stop

Idagent138 login Slot

Luckygaming138 Daftar Id Slot Gacor

Adugaming Slot Anti Rungkat

kiss69 Daftar Akun Slot Anti Rungkat

Agent188 login Slot Game Online

Moto128 Daftar Id Slot Anti Rungkat

Betplay138 Daftar Id Slot Anti Rungkat Online

Letsbet77 Akun Slot Terpercaya

Portbet88 login Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

Jfgaming168 Id Slot Anti Rungkat Online

MasterGaming138 Id Slot Anti Rungkat

Adagaming168 Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

Kingbet189 Daftar Akun Slot Game Terbaik

Summer138 Slot Anti Rungkad Terbaik

Evorabid77 login Id Slot Anti Rungkat Online

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri minyak dan gas bumi (migas) dinilai masih menjadi pilar utama dalam ketahanan energi Indonesia. Apalagi, dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kontribusi migas dalam bauran energi nasional diproyeksikan masih tinggi atau mencapai 34%-44% hingga tahun 2025.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute menyatakan, secara presentasi kontribusi migas memang diproyeksikan turun, namun secara volume kebutuhan akan mengalami peningkatan.

Ia memberikan contoh, jika tahun ini kebutuhan akan Bahan Bakar Minyak (BBM) mencapai 1,6 juta barel per hari. Maka pada 2050 diproyeksikan mencapai 4 juta barel. "Ini yang tidak kita sadari, persentase kontribusi turun, volume konsumsi akan terus naik seiring pertumbuhan ekonomi dan peningkatan populasi," ujar Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute saat berbicara pada Ngobrol Migas Bersama ReforMiner" bertema "Peran Migas dalam Asta Cita (Ketahanan Energi) Pemerintahan Prabowo-Gibran", dikutip Selasa (12/11/2024).

Menurut Komaidi, meski ada dorongan untuk pengembangan energi terbarukan, peran migas masih sangat dibutuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa migas tetap relevan dalam mendukung kebutuhan energi domestik. "Sektor ini juga menjadi komponen penting dalam perekonomian nasional," ujarnya.

Namun memang, ketergantungan Indonesia terhadap impor migas menjadi tantangan yang perlu segera di atasi. Pada 2023, kebutuhan devisa impor migas mencapai Rp380,4 triliun, menunjukkan besarnya ketergantungan negara pada energi fosil ini. Untuk mengurangi ketergantungan, Indonesia perlu memaksimalkan potensi produksi migas domestik.

"Optimalisasi ini dapat dilakukan melalui eksplorasi dan peningkatan kapasitas lapangan yang ada. Dengan demikian, ketahanan energi nasional akan semakin kuat," ujarnya

Investasi dalam sektor migas, lanjut Komaidi, dapat menciptakan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Investasi di sektor hulu migas tidak hanya mendukung penerimaan negara, tetapi juga membuka lapangan kerja dan menggerakkan sektor-sektor lain. Setiap dolar yang diinvestasikan dalam migas menghasilkan multiplier effect bagi perekonomian. "Industri pendukung seperti manufaktur, jasa, dan transportasi mendapatkan dampak positif dari sektor ini. Hal ini membuat migas menjadi sektor yang sangat strategis bagi Indonesia," kata Komaidi.

Komaidi juga menegaskan pentingnya teknologi dalam meningkatkan efisiensi sektor migas. Inovasi seperti penggunaan data geofisika dan geologi dapat membantu optimasi eksplorasi dan produksi. Selain itu, teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) mulai diimplementasikan untuk mengurangi emisi karbon dari sektor migas. "Dengan inovasi ini, sektor migas dapat berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca. Ini penting untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan energi dan keberlanjutan lingkungan," katanya.

Pemerintah Indonesia, lanjut Komaidi, telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong perkembangan industri migas. Kebijakan berupa insentif fiskal, penyederhanaan perizinan, dan perlindungan investasi dirancang untuk menarik minat investor. Pemerintah juga memperkuat kolaborasi dengan pihak swasta dalam proyek-proyek strategis migas.

"Langkah ini diharapkan dapat mempercepat produksi dan optimalisasi cadangan migas dalam negeri. Dengan dukungan kebijakan yang kondusif, industri migas diharapkan terus berkembang," ujar dia.

Komaidi menyatakan cadangan minyak Indonesia saat ini mencapai 4,7 miliar barel, sedangkan gas bumi mencapai 55,76 triliun kaki kubik. Upaya peningkatan produksi terus dilakukan, baik dari lapangan migas yang sudah ada maupun melalui eksplorasi baru. Sejak 2018, tingkat pemulihan cadangan minyak dan gas (RRR) berhasil dipertahankan di atas 100%. " Ini menandakan bahwa potensi migas Indonesia masih bisa dioptimalkan. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menjaga stabilitas produksi," katanya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: REPNAS Dukung Pemerintahan Prabowo Jaga Ketahanan Energi RI

Next Article Komut & Dirut Pertamina Tinjau Keamanan Pasokan Energi

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|