8000 Hoki Online Data Platform web Slot Maxwin Vietnam Terkini Gampang Menang Banyak
hokikilat.com Top Platform web Slot Maxwin Indonesia Terbaru Sering Win Online
1000hoki.com Data Platform situs Slots Gacor China Terkini Gampang Lancar Jackpot Setiap Hari
5000hoki Situs server Slot Gacor Thailand Terkini Sering Lancar Scatter Full Online
7000hoki.com Data Agen server Slots Gacor Thailand Terkini Gampang Menang Full Terus
9000 hoki Data Demo website Slot Gacor Indonesia Terkini Mudah Lancar Win Full Terus
Data Akun game Slots Maxwin server Indonesia Terbaru Pasti Scatter Full Terus
Idagent138 Daftar Akun Slot Game Online
Luckygaming138 login Akun Slot Gacor Online
Adugaming login Id Slot Game Terpercaya
kiss69 Daftar Slot Anti Rungkad Terbaik
Agent188 Daftar Slot Game Terbaik
Moto128 Id Slot Game
Betplay138 Id Slot Maxwin Terpercaya
Letsbet77 login Akun Slot Anti Rungkat
Portbet88 Slot Maxwin Terbaik
Jfgaming login Slot Anti Rungkat Terpercaya
MasterGaming138 Daftar Akun Slot Terpercaya
Adagaming168 Daftar Akun Slot Game Terpercaya
Kingbet189 login Slot Anti Rungkad Online
Summer138 Id Slot Gacor Terpercaya
Evorabid77 login Id Slot Maxwin
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak ditinggal Jack Ma, Alibaba sempat terguncang menghadapi persaingan bisnis e-commerce dan tekanan pemerintah.
Namun, setelah beberapa saat, Alibaba kini mulai bangkit dari keterpurukan. Raksasa ritel asal China tersebut baru saja memperkenalkan open-source model kecerdasan buatan (AI) o1 untuk jadi pesaing OpenAI asal Amerika Serikat (AS).
Dijuluki QwQ, Alibaba mengklaim bahwa model khusus ini setara dengan model penalaran yang dikembangkan OpenAI.
QwQ-32B dirilis di bawah lisensi Apache 2.0, yang berarti dapat digunakan dalam upaya komersial. AI pada platform ini belum sempurna karena QwQ-32B belum sepenuhnya dirilis.
Alibaba bukanlah perusahaan teknologi besar pertama yang merilis AI open-source, karena Meta juga telah merilis Llama 3.1, yang juga dibangun di atas perjanjian lisensi yang serupa. Namun, penawaran dari Meta sangat berbeda dari apa yang telah dirilis Alibaba.
Meta adalah model penalaran, yang mencoba meniru solusi pemecahan masalah manusia. Hal ini juga memungkinkannya untuk memeriksa fakta. Model ini juga dapat menangani masalah yang lebih kompleks dan rumit dibandingkan dengan model bahasa besar (LLM) normal seperti ChatGPT-4 dan Claude 3.5.
Nah, dalam sebuah contoh yang diberikan oleh Alibaba, QwQ memberikan perincian total tentang bagaimana ia mencapai kesimpulan dalam sepasang pertanyaan matematika. Dengan menggunakan Hugging Face's Spaces, pengguna dapat mulai melihat bagaimana ia menguji parameter-parameternya.
Satu kekhawatiran, seperti model AI yang dikembangkan oleh China lainnya, adalah keterbatasan karena adanya pembatasan dari negara. Seperti misalnya mengajukan pertanyaan seperti "Siapa Xi Jinping?" yang pasti tidak akan bisa dijawab oleh AI tersebut.
Meski demikian mereka cukup percaya diri dengan platform ini. Mereka membandingkannya dengan model o1 OpenAI, tim Qwen Alibaba melaporkan bahwa mereka dapat mengalahkan o1-preview dan Mini dalam tiga benchmark.
Mereka mengalahkan keduanya dalam benchmark MATH-500, yang menyediakan AI dengan soal matematika rumit.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Peran Teknologi Robotik & AI Dukung Industri 4.0 Indonesia
Next Article Tumpuan Baru Alibaba Usai Ditinggal Jack Ma Ada di Indonesia dkk