Belum Ada Kontrak Ekspor, Pengusaha CPO Didorong Jual ke Domestik

1 month ago 24

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendorong para pengusaha minyak sawit mentah (CPO) yang belum terikat kontrak ekspor untuk menjual produknya ke pasar domestik. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mempercepat transisi energi menuju penggunaan energi yang lebih bersih.

Yuliot mengatakan bahwa pemerintah menargetkan peningkatan campuran biodiesel dalam bahan bakar minyak (BBM), yang saat ini baru berada di level B35. Ke depan, ia berharap campuran biodiesel ini akan ditingkatkan hingga mencapai B60.

"Ini kan kita saat ini masih posisi di B35. Ini kan ada upaya mau ditingkatkan ke B40, B50, dan B60. Jadi, kalau ini ada peningkatan, itu kan harus ada kebijakan-kebijakan," kata Yuliot ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Kamis, (24/10/2024).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa bahan baku untuk biodiesel, khususnya biosolar, saat ini sebagian besar berasal dari CPO. Oleh karena itu, CPO yang belum memiliki kontrak jangka panjang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri.

"Yang ekspor berarti pelaku usaha sudah memiliki kontrak jangka panjang, yang bisa kita manfaatkan yang bisa kita dorong adalah belum ada kontrak dan juga dipasarkan dalam negeri jadi ini yang kita dorong untuk bisa digunakan sebagai bahan baku biosolar," katanya.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan visinya untuk menjadikan Indonesia mandiri energi dengan swasembada energi. Salah satu yang digencarkan adalah program campuran bahan bakar dengan kelapa sawit atau biodiesel.

Presiden Prabowo Subianto dalam pidato pertamanya setelah dilantik sebagai Presiden RI di Gedung MPR/DPR, Minggu (20/10/2024), sempat menyinggung kebutuhan energi di dalam negeri. Ke depan, pemerintahannya akan fokus pada swasembada energi.

Prabowo menegaskan, dalam keadaan ketegangan geopolitik saat ini, yang memungkinkan ada perang di mana-mana. Indonesia harus siap dengan kemungkinan yang paling buruk, di mana negara lain harus mengamankan kepentingannya sendiri.

"Kalau terjadi hal yang tidak kita inginkan, sulit akan dapat sumber energi dari negara lain. Karena itu kita harus swasembada energi, dan kita mampu untuk swasembada energi," ungkap Prabowo dalam Pidato Perdana usai diambil sumpah jabatan sebagai Presiden RI di Gedung DPR/MPR RI, Minggu (20/10/2024).

Menurut Prabowo, Indonesia diberi karunia oleh Tuhan mengenai sumber daya alam. Misalnya, tanaman-tanaman yang bisa dijadikan sumber energi, seperti tanaman kelapa sawit yang bisa menghasilkan solar dan bensin.

Tak hanya itu, tanaman seperti singkong, tebu, sagu, jagung yang bisa diolah untuk menjadi sumber energi. "Pemerintah yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi," ungkap Prabowo.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Strategi Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Hingga Tantangan di WTO

Next Article Pengusaha Wanti-wanti! RI dari Raja CPO Bisa Jadi Importir, Kok Bisa?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|