Hizbullah Menggila! Serang Pangkalan Militer Tel Aviv dan Haifa Israel

3 weeks ago 13

Jakarta, CNBC Indonesia - Milisi Hizbullah meluncurkan serangan roket ke dua pangkalan dekat Tel Aviv serta pangkalan angkatan laut di sebelah barat Haifa pada Selasa (22/10/2024), hanya beberapa jam sebelum Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken tiba di Israel.

Serangan tersebut dilakukan setelah semalam serangan udara Israel menghantam wilayah selatan Lebanon dan pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon. Hizbullah mengeklaim telah menembakkan roket ke pangkalan Glilot, yang digunakan oleh Unit 8200 dari intelijen militer Israel, serta wilayah Nirit di pinggiran Tel Aviv.

Selain itu, kelompok ini juga menyerang pangkalan angkatan laut di luar kota pelabuhan Haifa di sebelah utara.

Meski tidak ada laporan langsung mengenai korban jiwa, pihak Israel melaporkan bahwa sirene udara telah diaktifkan di wilayah tenggara Tel Aviv setelah satu proyektil yang diluncurkan dari Lebanon jatuh di area terbuka. Sirene juga terdengar di Tel Aviv, menunjukkan peningkatan ketegangan di wilayah tersebut.

Adapun kunjungan Blinken ke Israel ini merupakan bagian dari upaya diplomatik AS untuk meredakan konflik yang telah berlangsung selama setahun antara Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Kunjungan ini adalah yang ke-11 sejak serangan yang dilancarkan oleh kelompok militan Palestina, Hamas, ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang Gaza.

Blinken akan melakukan serangkaian pertemuan di Israel, Yordania, dan Qatar selama kunjungannya. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, yang berbicara secara anonim, mengatakan bahwa Blinken akan membahas pembalasan Israel terhadap serangan rudal balistik Iran pada 1 Oktober. Serangan tersebut memicu spekulasi bahwa situs nuklir Iran mungkin akan menjadi sasaran serangan Israel.

Iran juga mengajukan keluhan kepada pengawas nuklir PBB terkait ancaman Israel terhadap situs-situs nuklirnya, dengan menyebut bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir adalah kejahatan internasional. "Kami siap untuk segala konflik, tetapi tidak mencari perang," ujar Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi, dilansir Reuters.

Selain upaya diplomatik, utusan khusus AS Amos Hochstein juga mengadakan pembicaraan dengan pejabat Lebanon di Beirut terkait syarat-syarat gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah. Hochstein menekankan bahwa meskipun Resolusi PBB 1701 yang mengakhiri konflik Israel-Hizbullah pada 2006 bisa menjadi landasan untuk menghentikan permusuhan saat ini, implementasinya harus lebih akurat dan transparan.

Para ahli menilai bahwa perbedaan mendalam antara Hamas dan Israel kemungkinan besar akan sulit dijembatani sebelum pemilihan presiden AS pada 5 November, yang dapat mengubah kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah.

Sementara itu, Israel terus melakukan operasi militernya di Gaza dan Lebanon, termasuk pembunuhan terhadap pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, serta pemimpin Hizbullah di Lebanon. Meski demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa serangan akan terus berlanjut.

Konflik yang makin meluas ini telah mengakibatkan puluhan ribu korban jiwa di Gaza, dengan pihak berwenang di Gaza melaporkan lebih dari 42.500 korban tewas dan ribuan lainnya yang masih tertimbun di bawah reruntuhan akibat serangan udara Israel.

Kunjungan Blinken diharapkan dapat memunculkan solusi jangka panjang bagi keamanan, pemerintahan, dan rekonstruksi wilayah-wilayah yang terdampak konflik, meskipun jalan menuju perdamaian masih sangat sulit ditempuh.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mulai Kehabisan Amunisi Israel 'Ngemis' Rudal Ke AS

Next Article Bos PBB : Dunia Tak Sanggup Jika Lebanon Jadi Gaza Kedua

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|