Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) bakal fokus menggenjot pemanfaatan produksi bioetanol sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Hal ini dilakukan sebagai upaya perusahaan dalam menekan impor BBM jenis bensin.
Senior Vice President (SVP) Teknologi Inovasi PT Pertamina Oki Muraza mengatakan bahwa langkah ini terinspirasi oleh keberhasilan Brasil yang telah memanfaatkan penggunaan bioetanol secara luas, dengan campuran rata-rata E27 di seluruh negeri dan bahkan di beberpa kota sudah 100% etanol atau E100.
"Ini kita bisa lihat success story juga di Brasil. Brasil itu sekarang sudah E namanya, etanol. Jadi sudah E27. Kemudian di beberapa kota sudah E100, Brasil," kata Oki dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (22/10/2024).
Selain Brasil, India juga diketahui berhasil meningkatkan campuran etanol dari 2% menjadi 20% dalam waktu 8 tahun. Ini merupakan contoh sukses yang bisa Indonesia tiru untuk memperkuat ketahanan energi di sektor BBM jenis bensin.
Dia menyebut, Pertamina telah memetakan beberapa sumber bahan baku potensial di Indonesia yang dapat digunakan untuk membuat bioetanol dalam kapasitas besar. Salah satunya dengan memanfaatkan produk samping dari tebu yakni tetes tebu atau molase yang tercatat mencapai 700 ribu ton.
"Itu kita ada sekitar 700 ribu ton by-product-nya, namanya molase. Dari situ kita bisa convert menjadi bioetanol. Kemudian kita blend ke gasoline kita. Saat ini Pertamina sudah memulai dengan 40 ribu kilo liter kapasitas yang ada. Sudah kita blend menjadi Pertamax Green," ujarnya.
Namun, peluncuran produk BBM jenis Pertamax Green ini baru sebatas di dua kota, Surabaya dan Jakarta. Hal tersebut terjadi lantaran keterbatasan pasokan bioetanol fuel grade.
Oleh sebab itu, ke depan, ia berharap dapat meningkatkan kapasitas ini. Setidaknya dari pabrik gula, Oki berharap bisa mendapatkan maksimal 200 ribu kilo liter bioetanol.
Selain dari molase atau tetes tebu, menurutnya bioetanol juga bisa diambil dari sorgum.
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Atasi Masalah Impor Minyak RI, Ini PR Menteri Energi Prabowo
Next Article RI Punya 13 Industri Bioetanol, Cuma 2 yang Bisa Ngolah Jadi Bensin