Investor Vietnam Minta Lahan 10 Ribu Ha Buat Dukung Susu Gratis

3 weeks ago 13

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asal Vietnam, TH Group, kepincut untuk menggarap proyek peternakan sapi perah, yang salah satu tujuannya untuk memenuhi program susu gratis Prabowo.

Mereka bersedia berinvestasi di Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Badan Bank Tanah di Lembah Napu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Namun, untuk bisa sampai tahap realisasi investasi, investor asal Vietnam itu mensyaratkan ketersediaan lahan untuk satu hamparan seluas 10.000 hektare (ha).

"Mereka menghendaki investornya 1 hamparan 10.000 ha," kata Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja saat ditemui di kawasan Hotel Mandarin, Jakarta, Kamis (24/10/2024).

Parman mengatakan, yang tersedia saat ini di lahan itu baru seluas 3.000 ha. Sebab, dari total 6.000 ha HPL yang tersedia sudah terpakai 1.550 ha untuk program reforma agraria, dan untuk kegunaan lain.

Karena itu, Bank Tanah kini tengah menyiapkan sisa kebutuhan lahan. Namun, Parman belum mengungkapkan kapan penyelesaian pemenuhan lahan sesuai permintaan investor.

"Karena memang cocok karena ketinggiannya 1.100 kaki. Oleh sebab itu kita insya Allah akan peroleh tanah sisanya," tegas Parman.

Sebagai informasi, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bersama perwakilan TH Group, investor asal Vietnam, didampingi Deputi Bidang Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah Badan Bank Tanah, Perdananto Aribowo, melakukan kunjungan kerja ke lokasi calon peternakan.

Kunjungan ini dalam rangka memastikan lahan Badan Bank Tanah di Lembah Napu, Poso, yang diproyeksikan menjadi salah satu lokasi investasi pengembangan industri sapi perah, sesuai dengan kriteria.

Amran mengatakan, investor tertarik untuk berinvestasi di Lembah Napu, Kabupaten Poso. "Kami mendapatkan arahan dari Bapak Presiden dan Bapak Presiden terpilih, untuk kita membangun peternakan, dairy cattle untuk produksi susu di sini" ujarnya dikutip dari keterangan tertulis.

Rencana investasi ini merupakan tindak lanjut kerja sama dari hasil lawatan Mentan Amran beberapa waktu lalu ke Vietnam. Bila investasi ini berjalan baik serta kebutuhan lahan terpenuhi, diproyeksikan dalam 3 sampai 5 tahun ke depan dapat memproduksi 1,8 juta ton susu per tahun.

"Artinya, ini separuh dari total kita impor 3,7 juta ton susu per tahun. Kami memohon ke seluruh masyarakat Poso, Sulawesi Tengah, untuk mengawal dengan baik," katanya.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Berkebaya Biru, Titiek Soeharto tampak di Rumah Kertanegara

Next Article Miris! Industri Susu RI Impor 80% Bahan Baku, Ini 3 Biang Kerok Utama

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|