Wangi Kopi RI Semerbak di Filipina-AS, Ekspornya Tembus US$ 1,49 M

1 month ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Kopi menjadi salah satu komoditas ekspor yang menyumbang surplus neraca perdagangan Indonesia. Nilai ekspornya jauh lebih tinggi ketimbang nilai impor.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ekspor kopi Indonesia pada periode Januari-September 2024 US$ 1,49 miliar, dengan nilai impor US$ 319,84 juta.

"Ekspor kopi Indonesia mencapai 342,44 ribu ton atau US$ 1,49 miliar, sementara impor kopi relatif kecil, yaitu 67,65 ribu ton atau senilai US$ 319,84 juta," kata Amalia saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Sebetulnya, tren ekspor kopi Indonesia memang selalu surplus lima tahun terakhir. Sepanjang 2019 saja volume ekspornya mencapai 553,87 ribu ton dengan impor 50,68 ribu ton.

Lalu, pada 2020 menjadi hanya seberat 549,02 ribu ton ekspornya, dengan nilai impor 32,50 ribu ton, dan pada 2021 menjadi 582,47 ribu ton ekspornya dengan nilai impornya 30,53 ribu.

Adapun pada 2022 ekspornya menjadi 629,44 ribu ton dengan impor 37,10 ribu ton, dan pada 2023 ekspornya menjadi 469 ribu ton dengan berat impornya sebesar 60,05 ribu ton.

Kopi yang dominan diekspor Indonesia ke berbagai negara di antaranya kopi robusta tidak digongseng dan tidak dihilangkan kafeinnya dengan volume 148,34 ribu ton.

Lalu, olahan kopi yang berbasis ekstrak, essence, atau konsentrat yang mengandung tambahan gula dengan volume 74,48 ribu ton. Kopi instan dikemas dengan berat kurang dari 20 kg dengan volume 54,37 ribu ton. Lainnya dengan volume 65,24 ribu ton.

Negara tujuan utama ekspor kopi-kopi ini ke Filipina seberat 85 ribu ton pada periode Januari-September 2024. Lalu ke Amerika Serikat seberat 31,73 ribu ton, Malaysia 32,33 ribu ton, dan lainnya 193,39 ribu ton.

Adapun kopi yang diimpor yakni robusta tidak digongseng dan tidak dihilangkan kafeinnya dengan volume 35,40 ribu ton. Kopi arabika tidak digongseng dan tidak dihilangkan kafeinnya dengan volume 10,89 ribu ton.

Olahan kopi yang berbasis ekstrak, esens, atau konsentrat yang mengandung tambahan gula (HS 21011291) dengan volume 10,71 ribu ton. Lainnya dengan volume 10,66 ribu ton.

Kopi-kopi impor itu berasal dari Vietnam 42,27 ribu ton, Brazil seberat 13,04 ribu ton, Malaysia 1,84 ribu ton, dan lainnya 5,50 ribu ton.

"Jadi ternyata kopi Indonesia semakin diminati di pasar global," ungkap Amalia.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video:RI Catat Surplus Neraca Dagang September 2024 Sebesar USD 3,26 M

Next Article BPS: Neraca Dagang RI Surplus US$2,93 Miliar pada Mei 2024

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|