Peran Penting Hilir Migas dalam Mendorong Transisi Energi

1 month ago 17

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor minyak dan gas (migas) dinilai turut berperan dalam mendukung transisi energi. Sebab peran Bahan Bakar Minyak (BBM) akan tergantikan dengan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan, salah satunya dari gas bumi yang merupakan energi bersih.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Erika Retnowati menyampaikan, dalam mendukung transisi energi, peran hilir migas juga perlu tetap diperhatikan dan menarik untuk didiskusikan.

"Dalam mendukung transisi energi, yang merupakan proses perubahan menuju penggunaan sumber energi bersih yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, peran hilir migas juga perlu tetap diperhatikan dan menarik untuk didiskusikan," ujar Erika dikutip Jumat (13/12/2024).

Saat ini bauran energi semester I-2024 didominasi oleh batubara sebesar 39,48%. Sedangkan minyak bumi 29,90% dan gas bumi 16,69%, serta sekitar 13,93% berasal dari EBT. Namun proyeksi bauran energi pada 2050, porsi minyak bumi sekitar 20% dan gas bumi di kisaran 24%.

Senada Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Yuliot Tanjung menyebut pemerintah menjamin ketahanan energi pada sektor hilir minyak dan gas bumi melalui peningkatan pemanfaatan gas bumi pada sektor industri dan rumah tangga dengan penyediaan jaringan gas (jargas) rumah tangga

"Sampai dengan September 2024 terpasang Jargas APBN sebanyak 703.000 sambungan rumah (SR) dan Jargas non-APBN sebanyak 400.000 SR. Target pengembangan Jargas tahun 2030 sebanyak 5,5 juta SR, yang diharapkan dapat menurunkan impor LPG sebesar 550 KTPA, yang dapat menghemat subsidi lebih kurang sekitar Rp 5,6 triliun pertahun," ujar dia.

Sementara itu, prioritas gas domestik dilakukan dengan integrasi pipa gas sepanjang Pulau Sumatera dan integrasi Pulau Sumatera hingga Pulau Jawa.

Hal tersebut dilakukan untuk menyalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan WK Andaman Aceh, supaya dapat dimanfaatkan untuk hilirisasi di Pulau Jawa dan Sumatera. Termasuk Jargas rumah tangga, yaitu 300 ribu SR pada pipa Cirebon-Semarang (Cisem) dan 600 ribu SR untuk pipa Duri-Sei Mangke (Dusem).

Adapun untuk mandatori energi bersih melalui biodiesel akan dilanjutkan hingga Biodiesel 40% (B40) dan B50. Selama pemanfaatan biodiesel B35 pada 2023, penggunaan biodiesel sebanyak 12,2 juta kiloliter (KL).

"Manfaat ekonomi dari realisasi biodiesel pada tahun 2023 yang sudah dihitung terjadi penghematan devisa negara sebesar Rp 120,5 triliun, keandalan pasokan bahan bakar terutama diesel, peningkatan nilai tambah, serta penyediaan lapangan kerja di dalam negeri," pungkas dia. 


(bul/bul)

Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Mau Setop Impor Solar Bahlil: B50 Akan Berlaku di 2026

Next Article Video: Perhatian! Pembelian Pertalite Bakal Dibatasi

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|