AS Siaga Serangan Bom Siklon, Siapkan Skenario Gelap Gulita

3 weeks ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah wilayah di Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan dilanda mati lampu massal. Hal ini terjadi setelah Negeri Paman Sam itu memprediksi adanya Bom Siklon yang akan melanda negara itu Rabu hingga Kamis (12/12/2024).

Bom Siklon adalah istilah meteorologi untuk badai antara daerah tropis dan daerah kutub yang menguat dengan cepat dalam kurun waktu 24 jam. Fenomena ini sering kali mengakibatkan kerusakan besar, karena diiringi bencana seperti banjir bandang dan badai besar.

Ahli meteorologi memperingatkan bahwa daerah Maine Barat dan wilayah lain di Pantai Timur AS akan mengalami bom siklon, yang ditandai cuaca ekstrem dalam satu hari. Wilayah tersebut juga diminta bersiap menghadapi hujan es, hujan lebat, suhu hangat yang tidak sesuai musim, dan angin kencang yang merusak.

Peramal cuaca memperkirakan bahwa hujan lebat dan angin kencang akan terus berlanjut hingga Rabu malam di banyak daerah, dengan banjir lokal menjadi perhatian utama. Hembusan angin yang melebihi 60 mph (96 kmh) dapat menyebabkan kerusakan yang meluas, sehingga mendorong perusahaan listrik untuk bersiap menghadapi potensi pemadaman massal.

"Kami sedang mempertimbangkan risiko perjalanan di jalan licindengan hujan es dan kami akan mewaspadai potensi banjir bandang dan kenaikan tajam di sungai saat suhu meningkat hingga 50-an," kata seorang peramal cuaca di National Weather Service, Derek Schroeter, dikutip Newsweek.

Schroeter menambahkan bahwa selain bom siklon, fenomena lain yang dapat terjadi adalah sungai atmosferik. Ini merupakan kondisi di mana sejumlah besar uap air yang mampu memindahkan air dari daerah tropis ke wilayah Utara dan memicu cuaca dramatis yang ada di Pantai Timur AS.

"Sistem ini merupakan sistem badai yang memiliki banyak sisi. Beberapa bagian negara bagian, khususnya New England dan Maine, dapat mengalami curah hujan dua hingga tiga inci, yang menambah potensi banjir dan dampak terkait cuaca lainnya," tambahnya.

Dengan situasi dan ramalan ini, beberapa bagian di Timur Laut AS telah mempersiapkan diri. Di Maine, beberapa sekolah memulai hari Selasa dengan penundaan pembukaan setelah salju turun beberapa inci sebelumnya pada hari itu.

Sementara itu, Vermont mengeluarkan peringatan banjir dari Rabu sore hingga Kamis pagi pasca hujan lebat. Di Montpelier, Vermont, pejabat kota mendesak warga untuk bersiap menghadapi potensi banjir ringan dengan imbauan berupa meninggikan barang-barang di ruang bawah tanah dan daerah dataran rendah yang rentan terhadap intrusi air.

"Kami akan secara aktif memantau ketinggian air sungai saat badai ini lewat," ujar National Weather Service dan Vermont Dam Safety.

Sementara itu, resor ski di seluruh Timur Laut bersiap menghadapi hari yang "becek". Stratton Mountain Resort di Vermont selatan memperingatkan pengunjung di situs webnya untuk mengantisipasi kondisi basah.

"Kami menyarankan Anda untuk mengemas perlengkapan waterproof Anda karena cuaca akan basah. Dampak badai mengancam akan merusak rencana pertengahan minggu bagi para pemain ski dan papan seluncur salju," tutur Stratton Mountain Resort di Vermont Selatan.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Donald Trump Pilih Kabinet Pro-Israel, Muslim Amerika Kecewa

Next Article Ramai-Ramai Perusahaan sampai Analis Warning Ekonomi Amerika

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|