Jakarta Siaga Banjir, Pemprov Bakal Berlakukan Aturan Ini Lagi

3 weeks ago 8

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi Jakarta bakal mengeluarkan aturan bekerja dari rumah (WFH) jika ada kejadian di luar normal, yakni banjir parah di wilayah Jakarta. Aturan ini bakal membuat buruh full kembali bisa bekerja dari rumah jika kembali diterapkan.

"Kalau memang banjir, nanti dari kami akan keluarkan surat edaran seperti waktu pandemi COVID-19. Kami buat surat edaran ke kantor-kantor supaya nanti dari sisi pengusaha dan pekerja clear," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho di Balaikota dikutip Rabu (12/12/2024).

Berkaca pada momen Covid-19 lalu, Pemprov DKI Jakarta sudah merilis aturan yang memungkinkan pekerja bisa bekerja dari rumah. Kala itu virus merebak sehingga dikhawatirkan penyebaran makin masif jika mobilitas tinggi termasuk aktivitas di perkantoran.

Saat ini pun ada kondisi tidak biasa yakni curah hujan tinggi. Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memperingatkan, hingga 15 Desember curah hujan di Jabodetabek masih tinggi.

Pemprov DKI Jakarta pun akan melakukan operasi modifikasi cuaca pada 12-14 Desember 2024 untuk mengurangi intensitas hujan dan memitigasi banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan telah melakukan operasi modifikasi cuaca pada tanggal 7-8 Desember 2024. Operasi ini diklaim berhasil karena mampu mengurangi intensitas hujan hingga 67% di beberapa wilayah. Hasilnya, menurut BMKG, dapat menurunkan risiko banjir dan genangan.

"Upaya ini dilakukan dengan melakukan penyemaian awan selama dua hari berturut-turut. Sebanyak lima sortie penerbangan dilakukan menggunakan empat ton bahan semai untuk mengendalikan distribusi hujan di wilayah Jakarta. Operasi ini bertujuan untuk mengurangi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, yang sering melanda Jakarta akibat intensitas hujan yang tinggi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawatir dalam keterangan resmi, Senin (9/12/2024).

"Hasilnya, kami berhasil menurunkan curah hujan di sejumlah wilayah dengan intensitas pengurangan mencapai 13% hingga 67% pada tanggal 7 dan 8 Desember, berdasarkan data satelit Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMaP)," paparnya. 


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Waspada Cuaca Ekstrem di Akhir Tahun 2024!

Next Article Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Jakarta Lebih Menarik di Mata Investor Asing

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|