Putin Beri Warning Baru: Dunia di Ambang Konflik Global

3 weeks ago 8

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dunia berada di ambang konflik global. Hal ini terjadi saat hubungan Moskow dan negara-negara Barat yang tergabung dalam aliansi NATO memanas akibat perang di Ukraina.

Dalam sebuah pidato di depan Dewan Negara Tertinggi Negara Kesatuan Rusia dan Belarus baru-baru ini, Putin menyebutkan bahwa yang menjadi perhatian khusus adalah situasi di kawasan Eropa, khususnya di Ukraina. Menurutnya, keputusan Moskow untuk menyerang negara itu diakibatkan oleh manuver Barat.

"Negara-negara Barat dengan sengaja meningkatkan ketegangan, merekalah yang bertanggung jawab atas tragedi yang kita lihat hari ini, dan mereka hanya terus memperburuk situasi. Kebijakan yang tidak bertanggung jawab ini mendorong dunia ke ambang konflik global," kata Putin dalam pidatonya di Minsk, dikutip Newsweek, dikutip Kamis (12/12/2024).

Menurut transkrip di situs web Kremlin, Putin tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana menurutnya Barat meningkatkan ketegangan. Namun komentarnya dilontarkan sesaat setelah Amerika Serikat (AS) selaku patron NATO memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata buatannya, ATACMS, untuk menyerang wilayah Rusia.

Beberapa hari setelah ini, Putin membanggakan peluncuran rudal jarak menengah Oreshnik oleh Moskow yang menghantam kota Dnipro, Ukraina. Ini bertepatan dengan peresmian doktrin nuklir Rusia yang menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang gertakan Moskow atas kemampuan senjata atomnya, yang juga dirujuk Putin dalam pidatonya pada hari Jumat. Ia mencatat bagaimana doktrin nuklir Rusia saat ini sudah mencakup Belarus, sehingga senjata berbahaya yang dapat digunakan bila tetangganya itu terancam.

"Saya merujuk pada bagaimana Rusia telah memindahkan senjata nuklir ke wilayah Belarus. Kemungkinan penggunaannya akan dilakukan secara defensif untuk melawan serangan dengan senjata pemusnah massal," tuturnya.

Pemimpin Belarus Alexander Lukashenko adalah sekutu terdekat Putin. Meskipun menahan diri dari keterlibatan langsung dalam perang di Ukraina, ia telah mengizinkan Rusia menggunakan wilayah Belarus untuk melancarkan serangan terhadap negara tetangga mereka berdua itu.

Di sisi lain, Lukashenko dan Putin juga menandatangani perjanjian baru tentang jaminan keamanan bagi negara-negara yang mengharuskan mitra kedua negara untuk saling mempertahankan perbatasan.

Franak Viačorka, penasihat senior Sviatlana Tsikhanouskaya, politisi oposisi Belarusia yang maju melawan Lukashenko dalam pemilihan umum 2020, mengatakan kepada Newsweek bahwa hal ini merupakan manuver Putin untuk menaikan posisi tawar menjelang wacana pembicaraan perdamaian Rusia-Ukraina.

"Putin berupaya memperkuat posisi strategis Rusia menjelang kemungkinan perundingan damai di Ukraina, meningkatkan taruhan dengan memamerkan aliansi dan kemampuan militer," tuturnya.

"Keberpihakan Lukashenko dengan Moskow mengurangi kedaulatan Belarus, mengubah negara itu menjadi pos terdepan yang dimiliterisasi bagi Rusia. Pertemuan Putin dan Lukashenko merupakan langkah pembongkaran sistematis kedaulatan Belarus dibawah kekuasaan sekutu Putin," tambahnya.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Teken Dekrit Penggunaan Senjata Nuklir, Bisa Serang AS

Next Article Putin Makin Terjepit, Ukraina Tangkap 100 Lebih Tentara Rusia

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|