Serangan Bom Bunuh Diri Tewaskan Menteri Afghanistan, Dunia Buka Suara

3 weeks ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah serangan bom bunuh diri yang diklaim oleh kelompok Islamic State (IS) mengguncang Afghanistan pada Rabu (11/12/2024) waktu setempat, menewaskan Menteri Pengungsi dan Repatriasi, Khalil Ur-Rahman Haqqani, serta sejumlah korban lainnya. Serangan tersebut terjadi di kantor kementerian di ibu kota Kabul.

Misi Bantuan PBB untuk Afghanistan (UNAMA) mengecam keras serangan tersebut, menyatakan bahwa "tidak ada tempat untuk terorisme dalam upaya mencapai stabilitas." Melalui unggahan di platform X, UNAMA menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

Selain PBB, serangan itu juga menuai kecaman dari Uni Eropa, Organisasi Kerja Sama Islam (OIC), serta negara-negara seperti Qatar, Arab Saudi, Pakistan, dan Iran.

Haqqani, yang dikenal sebagai tokoh kontroversial, tercatat dalam daftar sanksi PBB dan Amerika Serikat karena keterkaitannya dengan kelompok Haqqani Network yang terkenal dengan serangan-serangan brutal selama pemberontakan dua dekade melawan pasukan NATO yang dipimpin AS.

Sebagai saudara pendiri jaringan tersebut, Jalaluddin Haqqani, dan paman Menteri Dalam Negeri Afghanistan saat ini, Sirajuddin Haqqani, Khalil Ur-Rahman Haqqani sering terlihat membawa senjata otomatis dalam setiap penampilannya.

Pemakamannya dijadwalkan pada Kamis pukul 14.00 waktu setempat di Provinsi Paktia, selatan Kabul.

Klaim oleh Islamic State

Kelompok Islamic State Khorasan (IS-K), cabang regional IS yang aktif di Afghanistan, mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui pernyataan yang dirilis di kantor berita mereka, Amaq. Dalam pernyataan tersebut, mereka menyebut pelaku adalah seorang pembom yang meledakkan rompi peledaknya di dalam gedung kementerian.

Pihak berwenang Taliban sebelumnya telah menuding IS-K sebagai dalang di balik serangan "pengecut" ini. Serangan ini menjadi yang pertama kali menargetkan seorang menteri sejak Taliban kembali berkuasa pada 2021.

Sejak Taliban mengambil alih pemerintahan, kekerasan di Afghanistan secara umum menurun. Namun, IS-K terus menjadi ancaman serius dengan serangkaian serangan yang menargetkan warga sipil, orang asing, dan pejabat Taliban. Kelompok ini dikenal sering menggunakan senjata api dan bom untuk menyerang target mereka.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jenderal Korsel Main Gim Saat Rapat Soal Darurat Militer

Next Article Potret Ultah 3 Tahun Taliban di Afghanistan, Pamer Roket-Jet Tempur

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|