Siapa Kim Yong Hyun, Mantan Menhan Korsel yang Coba Bunuh Diri?

3 weeks ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Korea Selatan (Korsel) dan orang kepercayaan dekat Presiden Yoon Suk Yeol dilaporkan hendak mencoba melakukan bunuh diri, Rabu. Kim Yong Hyun sebelumnya telah ditangkap Selasa karena terkait pernyataan darurat militer Yoon yang membuat kacau negara itu pekan lalu.

Karena pernyataan darurat militer- yang kemudian dicabut beberapa jam kemudian- tentara dimobilisasi ke parlemen dan terlibat kerusuhan dengan para politisi. Belum lagi protes ratusan ribu orang pecah di Seoul menuntut Yoon mundur, meski impeachment pertama gagal Sabtu lalu, dan akan dilakukan lagi 14 Desember.

"Kim mencoba bunuh diri saat ditahan," kata pejabat setempat dikutip dari Reuters, Kamis (12/12/2024).

Lalu siapa kah Kim Yong Hyun? Seberapa besar perannya dalam kekacauan di Korsel akibat darurat militer?

Kim lahir pada tahun 1959 di kota pesisir tenggara Masan. Ia bergabung dengan Akademi Militer Korea, yang mendidik dan melatih kadet angkatan darat pada tahun 1978.

Ia kemudian mengambil beberapa peran penting termasuk komandan pertahanan ibu kota dan kepala operasi di Kepala Staf Gabungan. Di 2017, ia pensiun dengan pangkat jenderal bintang tiga.

Di bawah Yoon, ia diangkat sebagai menteri pertahanan September lalu. Kim sendiri telah menunjukkan pandangan garis keras tentang Korea Utara (Korut) dan masalah keamanan umum.

Dalam setiap pidatonya, ia kerap memperingatkan bahwa rezim pemimpin Korut Kim Jong Un. Ia menyebut Kim akan membayar "harga yang sangat mahal" dan "akhirnya akan berakhir" jika melakukan provokasi.

Peran dengan Yoon?

Ketika Yoon menominasikan Kim menjadi menteri pertahanan Agustus lalu, kepala stafnya menggambarkannya sebagai orang yang "memahami Yoon". Keduanya memiliki hubungan baik, bahkan disebut oleh anggota parlemen oposisi sebagai "faksi Chungam".

Ini merujuk lingkaran kepercayaan terdekat Yoon. Mencakup menteri dalam negeri Lee Sang Min yang kini telah mengundurkan diri dan komandan kontra-intelijen pertahanan Yeo In Hyeong.

"Kim, bersama dengan Lee (mantan mendagri) telah menjadi pejabat dengan masa jabatan terlama sejak Yoon menjabat pada Mei 2022," muat Reuters.

Dijelaskan bahwa ada rapat kabinet yang tidak direncanakan, tapi diadakan Yoon, beberapa menit sebelum deklarasi larut malamnya pada 3 Desember. Kim menurut Lee dan pejabat lainnya mengatakan kepada parlemen, merekomendasikan penerapan darurat militer.

Komandan Perang Khusus Angkatan Darat Kwak Jong-geun juga bersaksi pada hari Selasa bahwa Kim pada tanggal 1 Desember memerintahkan pengerahan pasukan untuk "merebut kendali" atas enam lokasi. Meliputi parlemen, markas besar oposisi utama Partai Demokrat, tiga kantor Komisi Pemilihan Umum Nasional, dan sebuah perusahaan jajak pendapat yang dijalankan oleh seorang YouTuber sayap kiri.

Kim telah mengundurkan diri dan menghadapi penyelidikan kriminal. Ia dilarang meninggalkan negara itu dan telah ditahan sejak hari Minggu atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan.

"Tepat sebelum pengadilan menyetujui surat perintah penangkapan pada hari Selasa malam, Kim mencoba bunuh diri menggunakan kemeja dan celana dalam di sebuah pusat penahanan di Seoul," kata Kementerian Kehakiman.

"Namun saat ini nyawanya tidak dalam bahaya," tambah badan itu.

Kim sendiri tidak menghadiri sidang pengadilan untuk surat perintah tersebut tetapi mengeluarkan pernyataan melalui pengacaranya. Ia meminta maaf karena telah menyebabkan kecemasan dan ketidaknyamanan kepada orang-orang dan mengatakan bahwa semua tanggung jawab atas krisis ini "sepenuhnya berada di tangan saya".


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ricuh Darurat Militer Korea Selatan, Presiden Yoon Minta Maaf

Next Article Korsel Makin Panas, Staf Presiden Resign Massal Usai Darurat Militer

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|