Tabir Baru Pembunuhan Presiden AS John F Kennedy, CIA Disebut Terlibat

3 weeks ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya tengah dilakukan keluarga Kennedy untuk membuka tabir kematian Presiden Amerika Serikat (AS) ke-35, John F. Kennedy. Hal ini dibuka laman Washington Axios, sebagaimana dikutip Kamis (12/12/2024).

Robert F. Kennedy Jr. dilaporkan telah melobi menantu perempuannya, Amaryllis Fox Kennedy, untuk menjadi wakil direktur CIA sehingga dapat mengungkap pembunuhan pamannya. Presiden Kennedy sendiri ditembak mati di Dallas, Texas, pada November 1963 di mana investigasi resmi membuatnya Lee Harvey Oswald sebagai satu-satunya tersangka.

Oswald diketahui tewas seketika oleh penduduk setempat bernama Jack Ruby. Namun, RFK Jr. telah lama mencurigai CIA berada di balik pembunuhan itu.

"RFK Jr meyakini hal itu dan ingin menyelidikinya sampai tuntas," kata seorang sumber anonim dari Partai Republik kepada Axios.

"RFK Jr. telah memberi tahu orang-orang bahwa Fox Kennedy akan membantu mengungkap kebenaran tentang JFK. Dia memiliki pengalaman sebelumnya di CIA, menjadi agen rahasia selama hampir satu dekade. CIA melindungi seseorang dengan menyembunyikan dokumen JFK," kata laman tersebut lagi membuat akronim nama Kennedy.

RFK Jr sendiri awalnya seorang Demokrat. Namun ia pindah ke Partai Republik dan mendukung presiden terpilih Donald Trump.

Trump berjanji untuk mendeklasifikasi dokumen terakhir yang berkaitan dengan pembunuhan JFK melalui komisi kepresidenan yang baru. Dalam sebuah wawancara Agustus 2023, RFK Jr. mengklaim bahwa CIA memiliki sarana, motif, dan kesempatan untuk membunuh pamannya dan menyatakan bahwa badan tersebut mungkin berada di balik pembunuhan ayahnya pada tahun 1968 juga.

'Komisi yang menyelidiki pembunuhan... menyalahkan Oswald sebenarnya tidak dipimpin oleh Hakim Earl Warren, melainkan oleh Allen Dulles, kepala CIA yang telah lama menjabat yang dipecat JFK pada November 1961," tambahnya.

"CIA dan Dulles memiliki dendam pribadi terhadap JFK karena ia telah menindak tegas operasi mereka terhadap Kuba setelah krisis rudal tahun 1962 dengan Uni Soviet dan mengancam akan membersihkan divisi perencanaan lembaga tersebut," muat laman itu lagi merujuk pernyataan RFK Jr.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: "Kopdar" Dengan Biden, Xi Jinping Siap Kerja Sama Dengan Trump

Next Article Video: Jika Trump Jadi Presiden Lagi, Ini Dampaknya ke RI dan Dunia

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|