Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa program 'gas murah' US$ 6 per million british thermal unit (MMBTU) melalui Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sudah terserap hingga 80% selama periode Januari-September 2024.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan bahwa hingga September 2024, HGBT untuk 7 sektor industri di dalam negeri sudah terserap hingga 87,2 juta MMBTU dari total alokasi untuk tahun 2024 sebesar 109,5 juta MMBTU.
"Untuk realisasi volume HGBT sampai dengan Triwulan III 2024 untuk sektor industri sebesar 87,2 juta MMBTU atau 80% dari total alokasi sebesar 109,5 juta MMBTU," bebernya dalam acara BPH Migas Awards 2024, di Intercontinental Jakarta, dikutip Minggu (15/12/2024).
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan konsolidasi dengan pihak industri perihal alokasi 'gas murah' untuk sektor pangan sehingga serapan HGBT dalam negeri bisa terus dimaksimalkan.
Foto: Gaslink (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Karyawan melakukan pengecekan tabung Gaslink disalah satu rumah makan di Jakarta, Selasa (14/12/2021). PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) memperkenalkan kembali Gaslink C-Cyl dengan kemasan yang lebih fresh, Gaslink C-cyl adalah Compressed Natural Gas (CNG) untuk pelanggan sektor industri dan komersial yang disalurkan menggunakan tabung dengan kapasitas 20-25 M3 atau setara dengan 20 Kg. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
"HGBT kan sudah ada usulan dari kemenperin soal industri. Itu juga ada industri pupuk untuk ketahanan pangan yang juga harus alokasikan. Masih harus lakukan konsolidasi antara kebutuhan dan ketersediaan masih harus di-klopkan," jelasnya saat ditemui di sela acara.
Adapun, pihaknya berharap serapan HGBT oleh para industri yang dituju bisa lebih maksimal hingga akhir tahun 2024 ini. Dengan begitu, dia mengatakan pemerintah pada tahun 2025 mendatang akan melanjutkan program HGBT untuk industri yang membutuhkan.
"Kita harapkan sampai akhir tahun bisa optimalkan penyerapannya," tegasnya.
Sedangkan, Yuliot mengatakan bahwa pihaknya saat ini juga tengah mengkaji perihal perluasan industri penerima HGBT. Dia menyebutkan pihaknya akan membahas perihal kemungkinan perluasan dari 7 industri yang nantinya akan diputuskan dalam rapat kabinet.
"Kalau perluasan industri kita lihat dari urgensinya terlebih dahulu. Paling tidak kategori industrinya sudah jelas. Kita melihat apakah itu ada perluasan harus dibahas lebih dahulu. Jadi Menteri ESDM akan membawa dalam rapat koordinasi tingkat menteri dulu, kemudian diputuskan di rapat kabinet," tandasnya.
(wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bahlil Pastikan Ojol Diizinkan Beli BBM Bersubsidi
Next Article Ketegangan Politik Global Belum Reda, Sekjen ESDM Ungkap Dampak ke RI