Trump Bagi-Bagi Jabatan, Orang Terdekat Dapat Posisi Penting

1 month ago 16

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden terpilih AS Donald Trump mulai bagi-bagi jabatan penting di pemerintahannya mendatang. Trump baru saja menunjuk CEO platform Truth Social miliknya, Devin Nunes, untuk memimpin panel penasihat intelijen pada Sabtu (14/12). Sementara, mantan kepala intelijennya Richard Grenell akan menjalankan "misi khusus" di tempat-tempat yang menjadi musuh AS, seperti Venezuela dan Korea Utara.

"Ric akan bekerja di sejumlah tempat terpanas di seluruh dunia, termasuk Venezuela dan Korea Utara," tulis Trump di platform Truth Social miliknya. "Ric akan terus berjuang untuk perdamaian melalui kekuatan, dan selalu mengutamakan AMERIKA."

Meski begitu, Trump tidak menyebutkan nama negara tertentu seperti Iran dalam unggahannya yang menyebut terkait penjukan Grenell sebagai "Utusan Presiden untuk Misi Khusus."

Mengutip Reuters, Grenell sebelumnya menjabat sebagai penjabat direktur intelijen nasional selama masa jabatan Trump 2017-2021. Dia juga merupakan duta besar Trump untuk Jerman serta utusan khusus presiden untuk negosiasi perdamaian Serbia dan Kosovo.

Adapun Devin Nunes, mantan anggota parlemen AS yang mengelola platform Truth Social milik Trump, akan menjabat sebagai ketua Dewan Penasihat Intelijen Presiden. Dengan jabatan itu, Nunes akan memberi penilaian independen terhadap efektivitas dan perencanaan badan intelijen.

Seorang pembela Trump sejati, Devin Nunes akan tetap menjadi CEO Truth Social sembari juga bertugas di panel Gedung Putih, kata Trump dalam posting terpisah di Truth Social, yang merupakan bagian dari Trump Media & Technology Group.

"Devin akan memanfaatkan pengalamannya sebagai mantan Ketua Komite Intelijen DPR, dan peran utamanya dalam mengungkap Hoax Rusia, Rusia, Rusia, untuk memberi saya penilaian independen tentang efektivitas dan kepatutan aktivitas Komunitas Intelijen AS," tulis Trump.

Laporan intelijen AS tahun 2017 mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengarahkan kampanye yang canggih untuk merendahkan Clinton dan mendukung Trump dalam kampanye pemilihan 2016. Meski begitu, Kremlin membantah campur tangan dan Trump membantah adanya kolusi dengan Rusia.

Trump pada hari Sabtu juga menunjuk eksekutif IBM dan mantan pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS Troy Edgar untuk menjabat sebagai wakil sekretaris departemen. Ia juga mengatakan akan mencalonkan pengusaha Bill White dan Edward Walsh untuk menjabat sebagai duta besar AS untuk Belgia dan Irlandia.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: China - AS Mesra, Trump Undang Xi Jinping Hadiri Pelantikannya

Next Article Biden Kutuk Upaya Pembunuhan Terhadap Trump, Motif Belum Diketahui

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|