2 Strategi Jitu Investasi Saham Warren Buffett, Investor 'Auto Cuan'

1 day ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi para investor, Warren Buffett menjadi salah satu panutan yang ditiru dalam investasi saham. Bagaimana tidak, Ketua Berkshire Hathaway itu telah sukses bahkan menjadi salah satu konglomerat terkaya di dunia.

Dalam berinvestasi, Buffett memiliki strategi khusus. Ada dua strategi utama yang ia gunakan.

Para investor saham pun perlu tahu dan mungkin bisa diterapkan dalam berinvestasi. Berikut dua strategi utama Buffett dikutip dari Investor's Business Daily.

Strategi Investasi Berkshire Hathaway

Saham Apple termasuk dalam lima kepemilikan teratas dalam portofolio Berkshire Hathaway berdasarkan jumlah saham. Namun, saham ini dengan mudah menempati posisi No. 1 berdasarkan nilai pasar.

Pada akhir September, saham Apple tersebut bernilai US$69,9 miliar.

Bahkan, Anda dapat menyebut Apple sebagai contoh saham Warren Buffett karena pendapatan, laba, dan manajemennya yang kuat.

Saham Buffett teratas cenderung menjadi penanam dividen. Ambil contoh Coca-Cola, yang telah menumbuhkan dividen selama lebih dari 50 tahun.

Antara tahun 1965 dan 2023, portofolio saham Berkshire Hathaway membukukan keuntungan tahunan gabungan sebesar 19,8%. Itu hampir dua kali lipat dari laba indeks S&P 500 sebesar 10,2%, termasuk dividen.

Tahan Jangka Panjang

Buffett dikenal sebagai investor yang suka membeli dan menahannya untuk jangka panjang, memegang saham selama bertahun-tahun dan bahkan puluhan tahun. Namun, akhir-akhir ini terjadi pergantian saham yang cepat.

Sejak 2020, legenda investasi ini telah menjual banyak saham keuangan, obat-obatan, dan maskapai penerbangan, tidak lama setelah membelinya untuk pertama kalinya.

Namun, Buffett terus memprioritaskan pencarian dan pembelian saham berkualitas dengan harga yang wajar dan menahannya untuk jangka panjang. Dia dengan sabar membangun posisi tersebut dari waktu ke waktu.

Mengutip Investor's Business Daily, Buffett telah memiliki Coca-Cola sejak 1988, misalnya. Dia telah memiliki American Express sejak 2001 dan Apple sejak 2016.

Apple sekarang menyumbang 26% dari total portofolio ekuitas Berkshire, naik dari 6% pada 2016.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Siap-Siap! Aturan IPO & Listing di BEI Bakal Diperketat!

Next Article Ini Alasan Warren Buffett Timbun Uang Tunai Rp 4.461,36 Triliun

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|