Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mengumumkan, perusahaan tambang ini masih termasuk dalam MSCI Indonesia Small Cap Index pada rebalancing yang akan datang pada tanggal 25 November 2024.
"Pada rebalancing yang akan datang pada tanggal 25 November 2024, Bumi Resources (BUMI) dan Bumi Resources Minerals (BRMS) masih termasuk dalam MSCI Indonesia Small Cap Index," kata Direktur Independen merangkap Corporate Secretary BUMI Dileep dalam pesan singkatnya, Jumat (7/11).
Ia menyebut, BUMI merupakan salah satu konstituen teratas, dengan bobot sekitar 4,82%, sementara PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) juga mempertahankan posisinya dalam indeks karena memenuhi persyaratan likuiditas.
Pada data terakhir, BRMS memiliki bobot sekitar 3,06% dalam indeks small cap MSCI Indonesia, yang terdiri dari 52 konstituen yang mewakili sekitar 14% dari total saham di Indonesia.
Sebelumnya, Dileep juga menegaskan, bahwa Bumi telah masuk dalam indeks ini sejak beberapa waktu yang lalu dan juga 5 indeks FTSE.
Mengutip algoresearch, Bumi Resources Mineral (BRMS) sedang mengalami kenaikan harga saham yang signifikan tahun ini, dengan peningkatan sebesar 93%. Kenaikan ini banyak didorong oleh ekspektasi bahwa BRMS akan masuk ke dalam indeks MSCI.
MSCI sendiri adalah indeks global yang sering dijadikan acuan oleh investor institusi besar di seluruh dunia, dan jika sebuah saham masuk ke dalam indeks ini, kemungkinan akan ada aliran pembelian besar dari investor pasif, seperti Exchange Traded Funds (ETF).
"Beberapa analis mengatakan bahwa level Rp 400 per saham adalah kunci penting untuk masuk ke MSCI," tulisnya.
Saat ini, kapitalisasi pasar BRMS berada di angka Rp 48 triliun (US$ 3,1 miliar) dengan free float 49% dan public float 52% per September 2024.
Berdasarkan harga penutupan pada di level Rp 338 per saham, kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan free float (FFMC) berada di sekitar Rp 23,6 triliun (US$ 1,5 miliar). Jika harga saham mencapai Rp 400 per saham, maka FFMC akan naik menjadi IDR 28 triliun (US$ 1,8 miliar), yang sudah cukup untuk memenuhi syarat batas minimum MSCI.
Para analis percaya bahwa jika BRMS dapat mempertahankan harga saham di sekitar Rp 400 hingga akhir Oktober 2024, ada kemungkinan besar saham ini akan masuk MSCI pada November 2024. Hal ini bisa membawa likuiditas lebih besar dan menarik minat investor yang lebih luas, termasuk dari investor pasif dan ETF.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Respons Positif Kabinet Prabowo, IHSG Menguat 7 Hari Beruntun
Next Article Bumi Resources (BUMI) Jual 100% Saham CPM ke BRMS, Segini Nilainya